Tampilkan postingan dengan label Tradisional. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tradisional. Tampilkan semua postingan
Iwak Panggang Sambel Kencur

Iwak Panggang Sambel Kencur


Iwak Panggang, atau Ikan asap..di Semarang melimpah ruah..hihi. Di pasar atau di tukang sayur setiap hari banyak yang jual. Paling enak sich di masak mangut...khas Pantura..dan di Semarang juga terkenal. Tapi kadang pengen coba olahan lain dari Iwak panggang ini. Iwak Panggang ada berbagai macam, yang biasa di Semarang di olah jadi menu Mangut itu Iwak Pe, atau ikan Pari panggang, atau Iwak Manyung, yang Kepalanya walau bentuknya seram juga malah menjadi salah satu daya tarik dan jadi kuliner khas Pantura. 

Bahkan di Semarang ada beberapa warung makan yang terkenal dengan olahan Kepala Iwak Manyung dan Iwak Panggang lain yang serba pedes, salah satunya Bu Fat. Enak sich..bumbunya miroso, kuahnya jadi gurih aroma khas Iwak Asap. Dulu awal pindah Semarang aku belum suka..sekarang udah suka...hahah. Mungkin karena dulu di Yogya jarang ada Ikan di asap, paling yang ada Lele Asap mbah Marto yang terkenal itu..atau Mbah Mardi..ibuku...hihi. Kalau di rumah ibuku dulu ya sering ngasapin Lele, pakai sabut kelapa, abis itu di masak Mangut juga. Tapi Mangut Yogya dan Semarang citarasanya beda.

Penasaran, cek dan klik postinganku di bawah ini aku udah pernah ulas, resep Aneka Mangut, baik versi Semarang atau Yogya :

Resep Mangut Ala Pantura ( Semarang dan sekitarnya ) 

Nah..dalam rangka memberdayakan bahan Ikan asap yang melimpah di Semarang, aku sering mencoba menjadi aneka menu lain. Salah satunya aku buat Sambel. Misal..Iwak Pe sambel Penyet, atau Iwak pe sambel kemiri. Resepnya sudah pernah juga aku posting di SINI, dan di SINI. Atau resep Iwak Panggang sambel Bawang, ada juga udah pernah aku posting di SINI. Kali ini aku buat variasi sambel baru yang memakai Iwak panggang ini yaitu Sambel Kencur, ini salah satu khas Pantura juga sich. Jadi Iwak panggangnya bisa pakai apa aja, aku pakai yang Manyung. Iwak panggangnya di rebus dulu agar lebih steril, karena kan walau udah matang tetap saja lebih mantep jika di rebus dulu atau di goreng. 

Selanjutnya tinggal di bumbuin seperti bumbu urap kelapa gitu, terus di campur sama Petai cina...dan di makan bersama Nasi putih aja udah enak banget..hihi. Jadi resep sehat ya...dan yang pasti enak. Aku suka sekali di makan bersama Nasi merah, pakai kerupuk aja udah enak. Apalagi jika di buat pedes, pakai cabai rawit yang banyak..hemm..sedep pokoknya.

Oke, aku share resepnya ya teman-teman..selamat mencoba jika suka...
Iwak Panggang Sambel Kencur

Bahan :
2 iris Iwak panggang apa saja
50 gram petai Cina
1/4 butir kelapa yang masih agak muda ya
1 sendok teh terasi, kukus
2 siung bawang putih, kukus
5 buah cabai rawit, kukus
1 cm kencur, biarkan mentah
Garam dan sedikit gula merah

Cara membuat :
rebus Iwak panggang di air mendidih, tambahkan sedikit garam agar lebih gurih
Angkat, suwir-suwir
Ulek semua bumbu, campur kelapa parut, iwak panggang suwir dan petai cina, aduk rata
Koreksi rasa hingga pas rasanya
Sajikan dengan Nasi hangat ngepul..hemmm enak...:D


Lontong Sayur Betawi

Lontong Sayur Betawi



Sudah lama nggak masak Pepaya. Di rumah ada pohon satu sich, tapi agak tinggi pohonnya jadi susah mengambil Pepaya yang masih muda, karena tinggi. Kemaren untung ada Pak Tukang yang kerja bersih-bersih halaman, jadi tak suruh ngambil Pepaya muda beberapa..eh..lha kok malah di tebang pohonnya yang sedang berbuah..huhu. Jadinya panen Pepaya muda dech. Ya udah..besok nanem lagi aja..hihi.

Jadinya..aku manfaatkan saja untuk masak aneka olahan Pepaya muda. Sayang jika tidak di manfaatkan. Kebtulan aku juga suka sayur pepaya. Suami juga suka..walau lebih suka labu siam. Sayur Pepaya itu enak menurutku, tekturenya beda sama labu siam. Di tambah memori masa kecil yang terlalu sering makan Sayur Pepaya....hahah...karena di Yogya, sayur Pepaya muda termasuk salah satu sayuran harian yangs ering tersaji di meja makan. Giliran pindah ke Semarang di sini orang jarang masak sayur pepaya ya..lebih banyak Sayur Labu Siam. Jadilah jika kangen olahan Pepaya harus masak sendiri...plus nanam sendiri, karena yang jual di pasar pun jarang-jarang ada jika Pepaya Muda.

Kemaren mau masak Sayur Pepaya ala Jowo biasa, tapi kok kepikiran ingin masakan yang berbeda. Akhirnya pilihan jatuh ke sayur Pepaya ala Betawi yang di sebut Sayur Godog. Aku dulu pernah masak sayur Godog juga, tapi versi pakai Labu siam. Nah..kali ini aku ingin memasak yang versi memakai Pepaya. Sama-sama enak..tapi beda tekture dan rasa aja. Aku suka keduanya, namun lebih suka Pepaya muda. Jika sudah menginap, rasanya enak banget, tambah meresep bumbu-bumbunya.

Kemaren pagi, mau sarapan kepikir dech untung bikin Lontong Sayur ala Betawi yang memakai Sayur Godog. Akan lebih enak sich jika memakai Ketupat ya. Tapi cari ketupat juga susah, jika bukan Lebaran..hihi..jadilah aku ganti pakai Lontong, jadilah Lontong Sayur ala Betawi untuk sarapan kemaren. sungguh nikmat dan pas di nikmati sebagai menu sarapan di pagi hari.

Biar lebih mantap, aku bikin Semur ala Betawi juga kemaren, tapi nggak pakai Daging, hanya Telur dan tahu, alhamdulillah tetap sedep untuk teman makan Lontong sayurnya. Semur Betawi ini juga berbeda dengan Semur ala Jawa. Semur Betawi ini lebih berbumbu dan berempah. Walau aku orang jawa Tengah, tapi aku juga suka menu Semur ala Betawi ini, enak sekali menurutku. Hahah..apa yang nggak enak ya buatku...! :D

Okeh dech, langsung aja ini dia resepnya ya teman-teman...selamat mencoba ya..jika suka...aku tuliskan resepnya komplet ya sekalian..menu enak tak harus mahal kok..semangat memasak di sapur ya untuk keluarga tercintah.

Sayur Godog Betawi Pepaya Muda

Bahan-bahan:
2 buah Pepaya Muda ukuran sedang, kupas, iris tipis bentuk korek api, atau caha panjang
1 ikat (10 batang) kacang panjang, iris panjang 1 cm
100 gram udang segar
2 batang sereh, geprek
2 ruas lengkuas, geprek
2 lembar daun salam
3 lembar daun jeruk
8 buah bawang merah, iris tipis
4 siung bawang putih, iris tipis
1, 5  liter santan dari ½ butir kelapa
1 sendok teh bumbu kaldu ayam, garam secukupnya
1 sendok makan gula merah

Bumbu yang dihaluskan:
10 cabai merah
30  gram ebi, direndam air panas sampai lunak

Cara Memasak :
• Tumis bawang merah dan bawang putih iris sampai harum
• Masukkan bumbu halus, sereh, lengkuas, daun salam, dan daun jeruk, tumis sampai bumbu matang
• Masukkan Pepaya muda dan kacang panjang, udang , tumis sampai sayuran layu
• Tuang santan, beri garam / bumbu kaldu dan gula secukupnya. Masak sampaibumbu meresap dengan api kecil
• Angkat, hidangkan dengan ketupat atau lontong

Semur Betawi Tahu & Telur

Bahan :
5 butir telur
300 gram Tahu Kulit, potong serong
8 butir bawang merah, diiris tipis
2 buah tomat, dipotong-potong
1/2 sendok teh pala bubuk
3 butir cengkeh
3 cm kayumanis
4 sendok makan kecap
1 sendok teh garam / kaldu sapi secukupnya.
1.500 ml air
Bawang goreng secukupnya untuk taburan

Bumbu halus: 
4 siung bawang putih
1/2 sendok teh merica butiran
2 cm jahe
6 butir kemiri, disangrai 
1 sendok teh ketumbar
1/4 sendok teh jintan

Cara membuat :
Panaskan minyak secukupnya.
Tumis bawang merah hingga harum, masukkan bumbu halus, tumis hingga matang.
Masukkan Tahu dan telur serta air. Masukkan tomat, pala bubuk, cengkeh, kayumanis, kecap manis, dan garam. Masak  bumbu meresap dan kuah mengental. Sajikan dengan taburan bawang goreng.


Cara Penyajian :
Siapkan Lontong secukupnya, sajikan dengan Sayur Godog dan Semur Betawi, kerupuk udang dan taburan daun bawang. Yummy...!


Kangkung & Udang Bumbu Tauco

Kangkung & Udang Bumbu Tauco



Menu praktis dan sudah pasti enak..adalah Oseng Kangkung. Apalagi jika kita buat lebih spesial lagi ya teman-teman...seperti menu kali ini. Tumis Kangkung...plus Udang yang seger..keliatan kan warnanya orange cantik, fresh banget Udangnya. Udang ini akan memberi rasa gurih di Tumisan kangkung secara alami. nah biar makin mantep..kita tambahkan Tauco. Tau kan teman-teman...apa itu tauco..bumbu alami dari fermentasi kedelai, ada yang manis, ada yang asin rasanya.


Tauco merupakan salah satu bumbu masakan alami. Banyak menu masakan kita yang memakai Tauco, seperti Tauto ala Pekalongan, yang bumbu utamanya tauco. Tauco ini terbuat dari fermentasi kedelai, kemudian di bumbuin dan di masak dengan bumbu-bumbu. Rasa manisnya juga alami dari Gula merah. jadi jangan takut masak pakai Tauco ya teman-teman, walau bentuknya itu nggak menarik..hihi. Tapi enak buat bumbu masakan jika kita pakai Tauco yang enak dan pas rasanya.

Aku lebih suka Tauco manis, jadi nggak terlalu kuat rasanya di masakan. Aku dulu kurang suka Tauco, karena terlalu tajam aromanya di masakan. Dulu sich beli tauco di supermarket..kurang sreg rasanya. Setelah aku menenmukan Tauco enak waktu belanja di pasar Gang Baru, aku coba dan ternyata memang beda rasanya, dengan yang aku beli di supermarket. Lebih enak yang aku beli di pasar Gang Baru ini.

Jadi sekarang aku sering masak paka Tauco, seperti waktu masak Nasi Grombyang Pemalang kemaren, aku pakai Tauco ini jadi lebih enak juga. Atau untuk campuran aneka tumisan sayuran juga enak. Tapi..tips ala aku, memakai tauco ini jangan terlalu banyak, agar tidak dominan menguasai rasa suatu masakan, karena aromanya cukup tajam, jika terlalu banyak, malah kurang sip menurutku lho. Tapi ya selera sich. Jika suka Tauco ya boleh sesuai selera takarannya pemakaiannya. Kalau aku jika untuk tumisan, cukup 1/2 sendok makan aja udah terasa enak.

Tauco cocok sich untuk aneka tumisan sayuran, seperti tumis kacang panjang, dan juga kangkung, rasanya makin sedep.  Oke, aku share resep Tumis Kangkung dan Udang Tauco ala aku ya teman-teman...selamat mencoba jika suka ya.

Tumis Kangkung & Udang Bumbu Tauco

Bahan :
1 ikat kangkung, siangi
100 gram Udang segar
1/2 sendok makan Tauco
1 sendok teh garam ( sesuai selera )
1 1/2 sendok makan kecap manis ( sesuai selera )
2 lembar daun salam
2 cm lengkuas, memarkan
100 - 150 ml air 
6 butir bawang merah, iris tipis
4 siung bawang putih, iris tipis
10 buah cabai rawit merah, iris tipis ( sesuai selera pedasnya ya )
Cara membuat :
Tumis bawang merah, bawang putih dan cabai hingga matang dan harum
Masukkaa udang
Aduk hingga berubah warna
Masukkan kangkung, air dan semua bumbu lain
Masak dengan api besar sebentar saja hingga kangkung matang
Koreksi rasa
Sajikan segera sesaat setelah di masak

Wingko Babat Rasa Pisang

Wingko Babat Rasa Pisang


Akhir-akhir ini aku sibuk banget, sampai bingung ngatur manajemen waktu kerjaku sendiri..huhu. Alhamdulillah semakin banyak kerjasama dengan pihak luar, orderan, dan kerjaan lain..dan semua aku lakukan sendiri..jadilah kadang-kadang sampai mau mengurus file foto-foto aja tidak sempat. Akhirnya jika ngambil foto jika sim card spacenya habis, suka langsung aku hapus-hapus saja. Dan ternyata..banyak yang belum aku posting..huhu. Keterbatasan waktu dan tenaga juga..jadi postingnya sehari cuma bisa satu. Lha seperti foto wingko Pisang yang aku buat beberapa hari lalu..lha kok ternyata belum aku posting..fotonya udah kehapus semua...hihi. Tinggal satu foto di atas itu yang aku share di instagram, jadi mending masih ada satu.

Baiklah..nggak apa-apa ya..fotonya cuma satu aja kali ini.  Sayang jika ridak di posting. Aku sendiri posting resep di sini selain berbagi untuk teman-teman, juga untuk dokumentasi resep aku sendiri. Karena ya maklum keterbatasan kita jika uji coba resep dan tidak di simpan mesti banyak lupa nya kemaren takaran berapa, dll. Jadi lebih baik di simpan di sini, dan syukur-syukur bisa bermanfaat untuk teman-teman lain. Seenak apapun resep yang pernah kita coba jika lupa takaran..kan percuma..hahah.

Memang efektifnya, habis masak langsung posting, tapi kok ya belum bisa begitu. Masih sibuk ini itu..baru sempat posting besok-besok hari lain. Tapi..kalau resep Wingko ini sudah di luar kepala kok..karena udah sering banget bikin, hanya saja aku variasikan jadi berbagai macam rasa biasanya. Oke, langsung aja aku share ya resepnya teman-teman..selamat mencoba jika suka ya. Pisang yang aku pakai Pisang raja yang ranum dan harum, jadi enak sekali rasa Wingkonya, semakin legit. Namun  Pisang yang aku pakai kemaren sangat manis, jadi aku tambah sedikit takaran tepungnya. Atau bisa juga aku sarankan kurangi takaran gula. Tapi jika suka manis, takaran berikut sudah pas kok manisnya.
Wingko Babat Pisang

Bahan 
Tepung ketan 175 gram. 4 buah Pisang raja ukuran kecil, atau dua yang besar, potong kecil-kecil.
Kelapa parut setengah tua , parut panjang 250 gram
Air kelapa  150 ml
Gula Pasir 100 gram ( atau sesuai selera manisnya ya )
Garam 1/4 sendok teh
Vanili 1/4 sendok teh

Cara Membuat 
Campur semua bahan, aduk rata sambil sedikit di remas remas. Diamkan 15 menit agar gula mencair. Tambahkan potongan pisang, aduk rata.
Sendokkan satu sendok adonan di wajan anti lengket, panggang di atas kompor sambil di bolak balik sampai matang kedua sisinya.
Tips:
Waktu memanggang..gunakan api kecil saja ya..supaya matang sempurna wingkonya..
Kalau sesuai resep hasil wingkonya lembut dalamnya. Jika suka lebih padat, kurangi saja penggunaan air kelapanya ya.
Semur Betawi Hati Sapi

Semur Betawi Hati Sapi


Hati sapi, salah satu olahan yang sebenernya kurang di sukai Yodha. Tapi, karena aku ingin dia mencoba berbagai macam makanan, aku coba terus sesekali masakin dia berbahan Hati Sapi. Mungkin karena aromanya ya teman-teman, anak-anak jadi kurang suka. Kalau di sambel goreng Yodha kurang suka. Makanya kemaren aku coba masak dengan bumbu Semur Betawi yang kaya rempah, alhamdulillah Yodha suka. Walau tetap..komennya..tetap suka daging. Katanya..Semur daging Kisi aja lain kali ya Mi masak begini..hihi. Tetep..kalau lagi suka daging bagian Kisi..maunya ya itu aja yang pengen dia makan...!

Semur Betawi, kalau dari penampakan seperti Semur biasa ya teman-teman..tapi kalau udah mencicipi..baru tau beda rasa dan aroma, karena berbumbu rempah komplet, jadi lebih kaya rasa. Tapi tetap dominan gurih manis, jadi ya masih  masuk di lidah Jawa Tengah..hihi. Tipas agar memasak Hati Sapi tidak amis...pilih Hati Sapi yang masih segar ya teman-teman, masih berwarna kemerahan. Jika beli, langsung di masak saja, agar lebih fresh dan manis rasanya. Kalau terlalu lama di simpan di freezer juga kurang enak rasanya.

Sebelum di masak Semur, sebaiknya di rebus terlebih dahulu, karena masakan Semur kan kuahnya nggak terlalu banyak. Jika tidak di rebus dulu, nanti kuah keburu habis dan Hati sapi belum empuk dan aromanya juga masih amis. Waktu merebus, masukkan beberapa  lembar daun salam, agar aromanya tambah sedep. Selanjutnya, tinggal di potong-potong dan di olah saja.

Memasak Semur itu pakai Api kecil saja ya teman-teman, agar bumbu meresap sempurna ke dalam bahan yang di masak. Jika api terlalu besar, kuah cepat habis, dan bumbu belum meresap. Jika api kecil, bumbu meresap, warna Semur juga akan semakin cantik. Semur Betawi ini, bisa masih agak berkuah, atau sedikit kental seperti yang aku masak itu. Kalau di rumahku, pada suka semur yang kuahnya agak mengental begitu, jadi di makan pakai Nasi anget itu kuahnya enak banget. Lebih *nglawuhi*...kalau orang Jawa bilang...hihi.

Oke...langsung saja ya, ini dia resepnya teman-teman..selamat mencoba ya..jika suka.

Semur Betawi

Bahan :
500 gram daging sapi, rebus hingga matang, potong sesuai selera
8 butir bawang merah, diiris tipis
1 buah tomat, dipotong-potong
1/4 sendok teh pala bubuk
2 butir cengkeh
2 cm kayumanis
2 - 3 sendok makan kecap
1 sendok teh kaldu sapi ( aku pakai Alsultan ) dan garam secukupnya.
1.500 ml air
Bawang goreng secukupnya untuk taburan

Bumbu halus: 
3 siung bawang putih
1/2 sendok teh merica butiran
2 cm jahe
6 butir kemiri, disangrai 
1 sendok teh ketumbar
1/4 sendok teh jintan

Cara membuat :
Panaskan minyak secukupnya.
Tumis bawang merah hingga harum, masukkan bumbu halus, tumis hingga matang.
Masukkan Hati Sapi. Masukkan air. Masukkan tomat, pala bubuk, cengkeh, kayumanis, kecap manis, dan garam. Masak  sampai Hati empuk dan bumbu meresap. Sajikan dengan taburan bawang goreng.






Nasi Grombyang Khas Pemalang

Nasi Grombyang Khas Pemalang



Nasi Grombyang, atau sebutan lain soto Grombyang, adalah menu khas Pemalang. Menu ini seperti Rawon, tapi isinya rasanya beda. Kalau Soto Grombyang ini pakai parutan kelapa yang di sangrai, dam dalam mangkuk isinya hanya daging saja, daun bawang dan kuah. Hingga penyajiannya karena banyak kuahnya jadi grombyang-grombyang atau jika dalam bahasa Jawa artinya goyang goyang gitu..maka katanya di sebutlah Nasi / Soto Grombyang..hihi.

Ada satu bumbu lagi yang membedakan Soto Grombyang ini dengan Rawon, yaitu memakai sedikit Tauco. Kalau Rawon kan tidak pakai Tauco. Jadi rasanya memang unik dan khas, dan segar ringan di banding Rawon yang dominan rasa kluwaknya. Kalau aslinya di Pemalang itu rasanya, cenderung agak manis, nah..kalau kita buat sendiri kan bisa kita sesuaikan selera, mau manis atau biasa aja. Kalau aku suka ya seimbang aja antara gurih dan manisnya jika masakan berkuah seperti ini. Jika terlalu manis, tentu rasa sedep dan gurih juga malah akan berkurang. Jadi..selalu cicipi rasa masakan sebelum di angkat, sesuaikan selera ya teman-teman untuk pemakaian garam dan gula.

Ciri khas lain dari Soto Grombyang ini, adalah pemakaian kelapa parut. Kelapanya di sangrai terlebih dahulu, sehingga memberikan aroma dan rasa lebih gurih di kuahnya. Tapi kemaren aku pakai serundeng manis saja, praktis..hihi...karena lagi males menyangrai kelapa. Kebetulan aku kan selalu ready serundeng kering, karena jualan itu juga..hahah. Serundengnya enak dan kering jadi awet hingga 5 bulan di simpan, buatan tetanggaku yang asalnya dari Solo, tapi menetap di Semarang. Jadi kalau aku buat Rendang, dll yang pakai kelapa sangrai, aku pakai Serundeng kering ini aja.

Oke, langsung saja ya..aku share resepnya. Resep ini berdasar rasa yang aku cicipi di salah satu resto Soto Grombyang di sini ya..rasa gurih manisnya pas aja. Tapi kalau versi aslinya di Pemalang kata teman yang udah nyicip di sana rasanya lebih manis. Jadi silahkan sesuaikan selera ya.

Soto Grombyang Pemalang

Bahan :

500 gram daging Sapi, aku pakai bagian Kisi, aku presto sebentar hingga sedikit lebih empuk, ukur kaldu nya 1000 ml
2 lembar daun salam
2 cm lengkuas, memarkan
2 lembar daun jeruk
1 batang serai, memarkan
1 - 1 1/2 sendok makan gula merah ( sesuai selera )
1/2 sendok makan tauco manis
2 sendok makan kelapa sangrai 

Pelengkap : 2 batang daun  bawang, iris halus, bawang goreng, sambal rawit, sesuai selera

Bumbu Halus :

8 siung bawang merah 
3 siung bawang putih

4 butir kemiri

1/2 sdt merica butiran

1/4 sdt pala bubuk

2 butir keluwak

1 cm jahe

2 cm kunyit 

Cara Membuat :
Tumis bumbu halus hingga benar-benar matang
Masukkan air kaldu dan daging
Masukkan semua bumbu lain
Masak hingga meresap dan daging empuk
Koreksi rasa hingga pas gurih manisnya sesuai selera



Jejongkong Kelapa Muda

Jejongkong Kelapa Muda



Kemaren aku buat jejongkong Kelapa Muda. Memanfaatkan Kelapa muda yang aku beli, dan hanya di minum airnya. Jadilah aku simpan di freezer dulu daging kelapanya. Kalau hanya untuk satu atau dua hari, masih oke kok daging kelapa muda di simpan di freezer teman-teman. Rasanya masih oke, nggak berubah.


Jejongkong, atau Kopyor atau apa lagi lah nama lainnya boleh, tergantung daerah masing-masing ya. Intinya ini jajanan tradisional yang enak dan unik. Dan biasanya banyak di jual di bulan puasa. Karena rasanya memang enak dan pas di sajikan untuk hidangan pembuka puasa. Mungkin juga karena proses membuatnya yang sedikit rumit, jadi walaupun ada sekarang ini, biasa di bakery-bakery terkenal yang menjual jajan pasar tradisional gitu, dan harganya lumayan mahal. Aku pernah nemu di salah satu bakery sini, enak dan mahal harganya..hihi.

Padahal jika membuat sendiri, itu sangat mudah..walau ada beberapa step. Bahan-bahannya juga lumayan mudah di cari, walau kelapa mudanya sekarang agak mahal ya..hihi. Tapi masih banyak di jual..jadi nggak masalah. Kelapa muda juga sehat dan enak. Kemaren rencana mau buat Pipes Kopyor, tapi beli pisang raja masih agak sepet. Jadilah ganti rencana, aku buat Jejongkong Kopyor ini. Rasanya tak kalah enak ..lembut, gurih, legit khas jajanan tradisional. Di diamkan dulu di kulkas sebentar..hemmm...nyess rasanya.

Jejongkong ini bisa di simpan di kulkas hingga hari berikutnya. Tadi aku masih menyimpan di kulkas satu bungkus, dan aku makan, masih enak..dan malah tambah enak..nyess rasanya hihi. Untuk bahan utamanya, sejenis bubur sumsum dari Tepung beras. Tapi..agar lebih kuat adonannya tidak tercampur dengan kuahnya waktu di kukus, harus di tambahkan sedikit pengikat adonan, yaitu tepung tapioka. Jadi ketika di kukus, buburnya tidak akan lumer.

Untuk resepnya, aku pakai resep bubur sumsumku, tapi aku tambah 1 sendok makan tepung tapioka. Hasilnya..just perfect...seperti harapanku..tekture tetap lembut, namun tidak tercampur kuahnya. Jadi ketika kita makan,  kita masih bisa merasakan gurihnya bubur, kemudian di lapisi manis gula merah, di lapisi rasa santan yang gurih, serta lembut daging kelapa muda..jadi rasanya itu nggak nyampur, tapi berlapis-lapis..hihi...enakkk...pokoknya..!

Oke..sebentar lagi puasa, bisa di catet nich teman-teman untuk salah satu menu Takjil ya...hihi.

Jejongkong Kelapa Muda

Bahan :
100 gram tepung beras
1 sendok makan tapioka
650 ml santan
1/2 sendok teh garam
1 tetes pewarna hijau atau pasta pandan
1 lembar daun pandan
Campur semua bahan, masak sambil di aduk hingga meletup-letup dan matang ( nggak bau tepung )

Untuk Bahan santan :
100 ml santan
1/4 sendok teh garam
1 lembar daun pandan
Rebus semua bahan hingga mendidih, namun jangan sampai pecah santannya

Pelengkap :
Kelapa muda dua butir, serut kasar
100 gram gula merah, sisir kasar
Daun pisang secukupnya

Cara  Membuat :
Siapkan dua lembar daun pisang, selipi satu lembar plastik tebal agar kuah tidak bocor di antara dua daun pisang
Masukkan satu sendok sayur adonan bubur, beri gula merah secukupnya.
Tambahkan satu sendok makan kelapa muda, dan santan secukupnya
Bentuk tum dan kukus selama 30 menit hingga warna daun berubah warna
Dinginkan
Sajikan dingin ..nyesss !
Kue Hungkwe Coklat

Kue Hungkwe Coklat



Kemaren masih ada sisa Tepung hungkwe sedikit, sisa waktu membuat es Goyang. Sayang jika tidak di manfaatkan, karena aku agak pelupa, jika sudah terbuka gitu biasa terbuang percuma. Akhirnya aku buat Hungkwe coklat saja. Jadi seperti Kue Hungkwe, tapi rasa coklat. Rasanya enak sekali, lembut dan nyoklat. Yodha suka..Papinya juga suka.


Dulu aku pernah share resep Hungkwe Coklat juga, tapi yang pakai Pisang, di bungkus plastik seperti Centik manis. Tapi kali ini lagi nggak pengen ribet, jadi aku cetak saja pakai cetakan aja. Lebih praktis dan cantik jadinya.

Untuk membuat Kue Hungkwe yang enak, pilih Hungkwe yang berkualitas ya teman-teman. Tepung Hungkwe seharusnya terbuat dari Sari Pati Kacang hijau, jadi rasanya legit dan harum. Namun sekarang banyak Hungkwe murah dan palsu yang terbuat dari tepung Sagu Aren. Rasanya beda, dan jika di buat adonan juga akan beda rasanya.

Untuk coklatnya juga pakai coklat bubuk yang enak ya, agar rasanya nyoklat alami. Jika tidak suka pakai santan, bisa di ganti susu cair. Memasak Kue Hungkwe coklat ini di api sedang saja, sambil terus di aduk ya hingga adonan kental dan meletup-letup. Biarkan uap panasnya hilang, baru di cetak. Cetakan di celup air dulu agar mudah di lepas. 

Jika mau lebih nikmat, dinginkan dulu kue di kulkas. Selain lebih enak, juga akan lebih mudah melepas kuenya. Sajikan dingin-dingin...nyes rasanya...enak dan lembut. Namun kue ini termasuk kue basah ya, bukan Puding, jadi jika bisa segera di habiskan, jangan di simpan lebih dari sehari semalam, karena rasanya akan berubah.

Oke, aku tulis lagi resepnya ya, yang tanpa pisang kali ini...selamat mencoba.
Hungkwe Coklat 

Bahan :
50 gram tepung Hungkwe warna putih
1 sendok makan coklat bubuk larutkan dengan satu sendok  makan air panas, aduk rata
125 gram gula pasir
600 ml santan
1/2 sendok teh garam

Cara Membuat :
Campur semua bahan, masak dengan api sedang hingga mendidih dan meletup-letup
Biarkan uap panasnya hilang
Cetak sesuai selera
Dinginkan di kulkas, sebelum di sajikan