Es Dawet Telasih yang Seger di Pasar Gede

Es Dawet Telasih yang Seger di Pasar Gede


Hari ini sekalian posting icip-icip kuliner Solonya ya teman-teman. Nah salah satu yang menarik hatiku adalah es Dawet Telasih / Selasih di dalam Pasar Gede Solo. Ini enak banget es Dawetnya itu seger banget dan unik, karena ada tambahan Telasih / Selasih, atau biji dari tanaman Basil..sejenis kemangi ya. Jadinya itu yang bikin unik. Selain itu Dawetnya juga komplet isiannya, tidak hanya isi cendol saja, namun ada isi tape ketan hijau dan tape ketan hitam. Nah satu lagi yang unik, ada bubur sumsumnya. Wah pokoknya unik dan beda dari Dawet lain yang pernah aku coba.

Es Dawet Telasih ini ada di dalam pasar Gede ya teman-teman. Walau di dalam pasar,  bersih kok pasarnya. Dan ada tempat duduk sederhana juga berupa bangku panjang gitu, jadi bisa di minum di sana. kemaren aku datang masih pagi jam 8 an, jadi masih sepi pembeli..enak bisa ngobrol sama ibuknya yang jual. Selain es dawet ibunya juga jual Es Gempol yang enak dan seger banget. Wah pokoknya ini walau di jual di pasar tradisional, tapi juara rasanya dan juga bersih, itu yang aku suka.

Jika teman-teman mau coba, masuk aja ke tengah pasar Gede, dari pintu masuk utama tidak terlalu jauh kok. Letak penjual es dawetnya itu di area penjual jajanan, di belakangnya. Jadi sambil minum dawet bisa jajan aneka jajanan pasar khas Solo lainnya ya unik-unik seperti aneka pecel, dan jajan pasar basah lain dan makanan lain, nanati aku upload juga ya..ini lagi aku pindahin dari hape satu persatu. Kemaren memang lebih banyak motrte pakai hape saja. Lumayan lah buat dokumentasi jika lagi ngga bawa kamera.

Kemaren aku sempat beli bawa pulang Gempolnya, aku buat sendiri di rumah jadi es Gempol, tetap awet enak. Aku juga beli Telasih keringnya..jadi nanti aku akan coba juga buat sendiri Es Dawet Telasih komplit ala Ibu yang jual di pasar Gede ini. Nanti aku share resepnya ya agar teman-teman bisa mencobanya di rumah. Oke..jangan lupa di coba ya jika main ke Pasar Gede Solo ya teman-teman. Selamat mencoba....

Penampakan Es Dawetnya seperti ini nich teman-teman..unik dan beda ya. Yang hitam-hitam kecil itu biji Telasihnya yang sudah di rendam dulu hingga mekar. Untuk yang hijau itu Cendolnya. Sedang yang putih itu bubur sumsum. Ada juga tape ketan hitam dan hijau, komplet dech pokoknya. Tapi ternyata, bubur sumsum sangat cocok di sajikan bersama kuah Es Dawet...hihi. Yang unik dari Es Dawet Telasih ini juga bukan pakai gula merah kinca seperti Es Dawet lain, tapi pakai Sirup Gula putih biasa.


Telasih keringnya juga di jual di sini, yang plastik hitam ini lho teman-teman. Ada juga gempol yang terbuat dari Tepung beras baru tumbuk yang enak banget itu di buat Es. Cobain dech...!




Segernya Timlo Sastro Khas Solo

Segernya Timlo Sastro Khas Solo


Masih..liputan kulineran di Solo ya teman-teman. Kali ini aku mau menulis tentang salah satu Kuliner yang wajib di coba di Solo, Yaitu Sop Timlo. Salah satu yang legendaris adalah Timblo Satro yang terletak di belakang Pasar Gede Solo. Warungnya ada di pojokan pasar tapi yang paling ujung. Jika bingung tanya saja tukang parkir atau orang-orang di pasar pasti tau setelah tiba di Pasar Gede. Timlo Sastro ini paing legendaris, walau banyak warung lain, aku selalu ke sana, karena buka dari pagi dan sekalian ke pasar Gede biasanya..jadi udah satu paket sekalian jalan..hihi.

Jadi Sup Timlo ini adalah sup bening. Nah..isiannya yang variatif. Jika di Timlo Sastro ini isiannya tanpa sayuran. Jadi hanya ada Ati ampela rebus, Telur Pindang dan Sosis Solo agak kering dengan sedikit isian yang berbentuk lembaran-lembaran tipis gitu dech. Kalau versi warung lain ada yang isiannya komplet, ada sayuran, seperti wortel atau jamur, ada sounnya juga. Kalau yang versi komplet isinya aku udah pernah coba resepnya. Nah..nanti aku mau coba bikin yang versi seperti Timlo Sastro ini.

Jadi ceritanya pengen seperti acara Back to Street, habis kulineran pengen coba sendiri versi aku di dapur aku sendiri resepnya..hihi. Karena aku memang suka kulineran, tujuannya selain mencicipi aneka kuliner daerah lain, juga untuk perbandingan rasa, jika aku bikin sendiri itu biar bisa otentik mendekati rasa aslinya. Jika hanya coba dari resep yang beredar, tapi belum pernah mencoba aslinya seperti apa, tentu hasilnya masih dalam bayangan..ini udah bener atau belum gitu kan..walau enak rasanya.

Seperti kemaren aku mencicipi aneka Sosis Solo di Pasar Gede, aku jadi tau..rasa yang otentik untuk yang versi isian daging. Karena dari dulu aku pengen coba sosis Solo yang isi daging, namun belum punya bayangan seperti apa rasa isiannya. Setelah kemaren mencoba, aku jadi tau, ternyata isian sosis Solo yang daging itu di gulung dari adonan daging cincang masih mentah, jadi setelah di kukus, rasa isiannya itu masih juicy basah fresh enak gitu. Nanti aku buat juga ya resep Sosis Solo isi daging, biar bisa aku posting resepnya di web. Nah..itulah mengapa aku suka hobi wisata kuliner, ya untuk inspirasi di dapur juga..agar bisa berkreasi dengan resep-resep baru.

Untuk rasa Timlo Sastro ini rasa kuahnya segar dan ringan, tapi cenderung agak asin..jadi memang harus pakai kecap manis kalau aku makannya. Tapi jika di makan pakai Nasi banyak ya pas. Ada dua cara makan Timlo, kuah di tuang sedikit demi sedikit ke Nasi sebagai lauk gitu atau langsung di kasih nasi di mangkuk. Aku suka cara kedua, aku kasih sedikit nasi di mangkuk, karena rasanya jadi lebih seger, tapi jadinya ya itu tadi, kuahnya agak sedikit asin, jadi aku pasti kasih kecap agar rasanya seimbang..hihi. Untuk isiannya, Telur pindangnya itu kenyal sampai hitam gitu warnanya, mungkin di peram agak lama. Untuk Ati Ampelanya di rebus dengan sedikit bumbu, jadi tidak terlal gurih ya. Jadi cocok untuk isian Sup, dan nggak over bumbunya. Kalau Sosis Solonya cenderung tanpa isi, atau jika ada isinya sedikit sekali, jadi lebih seperti kulit risoles gulung, tapi di goreng agak kering. Yodha malah suka ini, karena kena kuah jadi lembut..hihi.

Jadi kesimpulannya, Timlo Sastro ini cocok di makan pagi-pagi untuk sarapan karena hangat dan ringan, dan sudah buka pagi hari. Jika mau versi yang komplet banyak isinya ada sayuran dan soun, ada warung-warung lain yang buka malam hari. Nanti kapan-kapan aku coba yang versi lain jika ke Solo. Oke..selamat mencoba ya teman-teman..jika berkunjung ke Solo, jangan lupa mampir mencicipi sup Timlo ya..baik di Timlo Sastro ini atau di warung-warung lain banyak. Nanti aku mau coba versi Timlo Sastro ini di rumah ah..di tunggu ya resepnya.


Tengkleng Bu Edi Yang Fenomenal Di Solo

Tengkleng Bu Edi Yang Fenomenal Di Solo


Masih lanjut liputan kulineran di Solo ya teman-teman...soalnya belum banyak yang aku ulik di Solo. Lha banyak sekali makanan unik dan terkenal, sementara ke Solo ya sesekali aja jika ada perlu. Terus makan paling sempat dua kali sehari kan jika lagi jalan-jalan gitu, jadi paling bisa coba dua menu makanan yang unik. Moga-moga aja nanti Tol Semarang Solo segera jadi, pasti akan lebih sering kulineran ke Solo..hihi.

Banyak warung-warung unik yang membuatku penasaran di Solo, salah satunya yang terkenal ini. Tengkleng bu Edi di daerah Pasar Klewer. Tapi kalau lihat di internet reviewnya dulu yang jual ibuk-ibuk tua gitu ya..mungkin Bu Edinya itu, sekarang kok Ibuk-Ibuk muda hihi. Tapi waktu aku tanya ke pedagang di Pasar Klewer ya bener itu sich yang fenomenal. Jadi akhirnya coba yang Bu Edi di bawah Gapura dekat pasar Klewer.

Tengkleng Bu Edi ini unik, karena bukanya cuma siang hari pada jam makan siang, dan habis dalam waktu dua jam. Jadi banyak pedagang Pasar Klewer yang aku tanya itu menyarankan agar datang tepat waktu jika tidak ingin antrian panjang atau kehabisan. Wah..sebegitu larisnya ya..batin aku. Makanya pas waktu makan siang segera meluncur ke tkp, dan beneran..waktu lewat cari parkiran gitu...wow..sudah banyak antrian..hihi. Suami  sampai malas mau jalan ke warungnyaa karena dapat parkiran jauh. Tapi..aku sudah  membulatkan tekad untuk  mencoba, jadi tetap saja nekad antri...hihi.

Ternyata Ibuk yang jual cukup gesit melayani pembeli, walau antrian banyak..tapi cepat juga dapat giliran. Tapi waktu melihat sekeliling, nampak tidak memungkinkan untuk makan di situ, karena tidak ada meja, hanya ada kursi berderet di belakang yang jual, dan itupun sudah penuh. Beneran dech ala kadarnya banget tempatnya..hihi. Tapi kok ya orang rela antri dan makan dengan cara nggak nyaman. Tapi justru itu mungkin ya keunikannya. Buktinya..walau sudah ada cabangnya yang lebih bagus, tetap orang pada milih ke situ.

Akhirnya aku putuskan untuk beli di bungkus saja. Harganya lumayan juga untuk ukuran warung yang kurang nyaman tempatnya. Satu pincuk jika di makan di sana 25 ribu, sedang aku beli di bawa pulang balungan aja itu 50 ribu, tapi dapat kuah banyak..hihi. Akhirnya musti bersabar lagi 3 jam sampai Semarang baru bisa nyicip. Tapi sampai rumah aku panasin, akhirnya aku cicipi sedikit, aku malah mblenger..hahah...mungkin karena terlanjur kena masuk angin dulu di jalan akunya. Kalau rasa kuahnya sich lumayan gurih, tapi aroma kambingnya masih cukup kuat...akhirnya aku nggak jadi makan...yang makan Yodha dan papinya. Karena sebenernya aku masih agak trauma makan daging Kambing, gara-gara pas makan di Salatiga, makan Tengkleng kambing ada kakinya utuh masih bau kambing banget..hahah. Kalau kata si Papi sich, lumayan aja rasanya, masih banyak Tengkleng di Semarang yang lebih enak katanya. Memang sich..banyak sebenernya Gule atau Tengkleng atau olahan Kambing lain yang enak di Semarang. Ada tengkleng Bu Sawal dekat rumahku di sini itu enak banget, sedep dan nggak prengus aroma kambingnya hihi. Atau Gule Kambing Gereja Blenduk, itu juga enak dan nggak prengus, rasanya mirip Tengkleng juga, karena kuah encer. Ada Gule Kambing di sate Kapuran itu juga enak. Tapi demi rasa penasaran ya nggak apa-apa, akhirnya aku bisa coba Tengkleng Solo yang fenomenal ini. Jadi jika mau coba, Tengkleng Bu Edi ini persis di bawah Gapura dekat pasar Klewer ya teman-teman...atau seperti biasa, cara mudah pakai Google Navigator, kayak kemaren kita juga gitu,....walau udah di kasih ancer-ancer sama orang, tapi takut kelewat aja.
Aku suka konsep jualannya di Warung Tengkleng Bu Edi ini...sederhana warungnya, tengklengnya di letakkan di panci-panci besar gitu saja...memang lebih menggugah selera orang yang melihatnya. Dan yang jelas, cepet habis, cepet dapat uang...hahah. Itu yang paling enak dalam bisnis makanan ya. Jualan nggak sampai 3 jam udah habis, nggak perlu banyak pegawai, tapi uang mengalir dengan cepat. Beneran lho, orang bayar sampai ratusan ribu gitu jika beli banyak atau rombongan...hihi. Keren banget dech menurutku untuk ukuran warung yang sederhana begini. 

Seperti ini penampakan Tengkleng Bu Edi yang fenomenal. Ada tiga macam di panci besar terpisah, ada yang campur bentuk Sate, ada yang Balungan, dan ada juga yang Iga saja. Selamat mencoba ya..jika suka Tengkleng teman-teman. Maaf lagi fotonya jika agak buram..pakai hape aja soalnya hihi.






Sate Kere..Sate Unik Khas Solo

Sate Kere..Sate Unik Khas Solo


Dari hari Jumat kemaren kita di Yogya, ada acara 7 harian selamatan Mbah Kakungnya Yodha. Sabtu sore pulang mampir Solo, ada keperluan sekalian muter-muterin Yodha. Nah kemaren kita coba salah satu kuliner khas Solo yang unik, yaitu Sate Kere. Sate Kere ini awalnya Sate yang terbuat dari Tempe Gembus, itu lho Tempe dari Ampas Tahu yang murah meriah teman-teman...mungkin itulah sebabnya di sebut Sate Kere ( Sate Miskin )

Sate Kere banyak di jajakan keliling kata teman yang asli Solo. Namun, karena aku bukan orang Solo, jadi bingung juga jika mau cari yang di jual keliling. Akhirnya kita makan Sate Kere di warung makan yang sudah fenomenal saja..alias sudah terkenal. Yaitu Sate Kere Yu Rebi, yang ada di daerah Sriwedari Solo, tepatnya di jl. Kebangkitan Nasional no 1-2, belakang Taman Sriwedari Solo. Lokasi warungnya sederet dengan kios-kios buku murah, tau kan teman-teman..di setiap kota pasti ada yang jual, kios buku murah atau buku-buku bekas.

Jika bingung, pakai aja Google Navigator, serba mudah kan sekarang. Tinggal kita ketik atau bicara aja destinasi kita di smart phone kita, nanti ada mba Google bersuara merdu yang akan memandu kita lewat mana dan belok ke mana gitu, udah kita tinggal ngikut aja, Turn right, Turn left..bla..bla..bla..tau-tau..mba Google nya udah bilang : " Your destination is on the right..!"..hahah. Mudah banget...mba Google yang berbahasa Inggris saja bisa tau alamat-alamat Warung yang unik seperti Sate Yu Rebi ini hahah...canggih tenan ya jaman sekarang, seperti dulu kalau kita lihat di film-film, ternyata kita bisa lakukan itu. Jadi sekarang kita kalau wisata kuliner, nggak pernah kesasar lagi dech.


Sate Kere awalnya adalah Sate Gembus, namun di warung Yu Rebi, ada juga Sate daging atau aneka Jerohan. Jadi nggak perlu pesan Gembus semua juga boleh, kita bisa pesan Sate campur..hihi. Jadi buat Yodha yang ngga doyan Gembus, masih aman, bisa makan di situ. Malah suka dia, karena banyak Sate Jerohan yang empuk. Sate Kere ini sebenarnya sudah matang, karena sudah di ungkep dahulu dengan bumbu-bumbu, jadi waktu membakar itu hanya sebentar saja. Makanya rasa gurihnya itu meresap sampai ke dalam. Rasa gurih dan dominan manis ya jika Sate Solo ini. Untuk Sate Tempe Gembusnya juga sudah di bacem.

Tapi yang agak kurang cocok menurutku, kok di sajikan dengan sambel kacang, jadi menurutku kurang cocok. Ternyata Yodha satu selera dengan aku, makan Sate tanpa Sambal kacangnya. Karena Satenya sendiri udah gurih manis seperti baceman, berpadu sambel kacang yang manis juga..kok over dosis manisnya hihi. Mungkin akan lebih cocok di makan pakai nasi hangat dan sambal bawang mentah atau sambal kosek..hihi. Tapi kalau aku paling suka ya Sate Kere yang original, yang dari tempe Gembus, itu beneran unik dan menarik  buatku..dan tentu saja sangat empuk...hihi. Cocok buat orang tua...! Untuk harga lumayan mahal, satu porsi 30 ribuan. Jadi kayaknya banyak pelancong saja yang makan di sana, bukan warga sekitar. Jadi ketika kemaren ke sana Warungnya tidak terlalu ramai.

Kapan-kapan jika ke Solo lagi mau cari Sate Kere yang versi original yang di jajakan keliling ah..tapi di mana ya kelilingnya..hihi. Oke dech, masih banyak liputan kulineran ke Solo yang nanti aku tulis satu persatu ya teman-teman. Selamat berwisata kuliner ya..semoga bermanfaat sedikit infonya. Tapi maaf nich motretnya kemaren lebih banyak pakai hape aja...nggak bawa kamera besar karena niatnya kemaren mau ke rumah Mbah aja..:D







Tips Membuat Risoles

Tips Membuat Risoles


Kemaren aku buat risoles dalam jumlah banyak untuk acara 7 harian Bapak. Aku posting di Instagram, banyak teman-teman yang menanyakan tips kulit risoles agar tidak mudah sobek. Sebenarnya sudah banyak resep risoles aku posting di web, namun kali ini aku akan bahas tips-tipsnya ya...agar teman-teman yang baru belajar bikin Risoles, bisa membuatnya dengan lebih baik.

Risoles, sebenarnya mudah saja, namun yang pertama kita harus perhatikan, adalah komposisi adonan kulitnya harus pas. Tidak terlalu tebal dan juga tidak terlalu tipis. Jika terlalu tebal, nanti akan terasa *mblenger, karena masih ada lapisan pankonya. Jika di goreng  juga kadang terlalu keras nanti kulitnya. Jika terlalu tipis, mudah robek dan berminyak risolnya..jadi harus pas ya. Yang pas itu, kulit risolesnya lembut, namun tetap kuat, lentur dan tidak mudah sobek.

Takaran adonan kulit risoles favoritku yang pas menurutku itu : 150 gram tepung terigu protein sedang, 2 butir telur dan 400 ml cairan, bisa pakai susu atau air biasa, dan sedikit garam. Jika pakai susu tentu adonan lebih lembut, namun jika mau hemat, pakai air biasa juga bisa. Adonan harus di aduk hingga rata dan di saring agar halus dan tidak bergerindil. Waktu memanggang Risol adonan harus sering di aduk, agar tetap rata.

Nah, yang kedua, proses pemanggangan. Waktu memanggang kulit risoles, biarkan hinggat benar-benar set, jangan di bolak balik, nanti jika sudah set dan matang akan lepas dengan sendirinya. Jika belum matang sudah di angkat makan kulit akan sobek. Jika adonan pas, tidak masalah di panggang hingga agak matang, masih lentur kok kulit risolnya. Jadi juga bisa di simpan paling nggak untuk besok harinya jika di panggang hingga matang kulitnya. Jikaa mau lebih praktis, gunakan wajan kewalik atau crepes maker, itu sangat efektif juga untuk membuat kulit Risoles dengan cepat teman-teman.

Yang ketiga, adalah membentuk risolnya, agar bentuknya seragam, jumlah isinya harus sama. Jika belum bisa mengira seberapa isinya agar sama, timbang saja pakai timbangan digital atau pakai takaran sendok, jadi pasti nanti akan sama ukurannya. Padatkan isian di ujung kulit Risoles bentuk memanjang, jadi nanti ketika di gulung akan padat dan canti Risolesnya. Jika isinya kurang padat, makan ketika di goreng akan menggelembung Risolesnya.

Selanjutnya, waktu melapis dengan panir, jangan gunakan kocokan telur, karena lebih boros ya. Tapi gunakan sisa adonan kulit untuk bahan pencelup sebelum di lapis Panko, maka lapisan Pankonya akan cantik merata dan tidak mudah lepas ketika di goreng. Waktu melapisi Panko, tidak perlu di tekan-tekan terlalu kuat, nanti malah lepas lapisannya, karena kan adonan cair agak licin di kulit risol, jika di tekan-tekan malah terkelupas semua. Cukup baluri merata dan tekan perlahan, sesudah di celup ke adonan pencelup, nanti Panko akan menempel dengan sendiri. Simpan di kulkas terlebih dahulu agar lebih set ketika di goreng. Dengan cara ini makan lapisan Pankonya tidak akan banyak yang rontok.

Untuk bahan isian Risoles, sebenarnya kita bisa banyak berkreasi kok teman-teman. Tidak hanya isi Ragout aja, tapi  bisa isi aneka tumisan sayuran, dll. Seperti yang aku buat kemaren, aku buat risoles isi Makaroni, Risoles isi tumisan Soun, Ayam, Jamur dan sayuran, jadi lebih lebih variatif isinya. Jika nggak sempat membuat isian, kita juga bisa membuat isian dari Mayo, Daging Asap, atau Sosis, dll..jadi dech Risoles Mayo. Jika mau manis, kita pun bisa membuat isian dari Pisang, durian, dll. Pasti akan lebih variatif ya...apalagi jika teman-teman yang punya usaha snack di rumah, pasti akan lebih menarik, dengan banyak variasi isian Risolesnya.

Oke,...segitu dulu ya tips hari ini, semoga bermanfaat ya teman-teman...untuk resep aneka isian Risoles, silahkan cek di postingan lamaku. Untuk Isi Makaroni, resepnya di SINI. Untuk isian tumisan Ayam Sayuran, resepnya di SINI. Untuk risoles isi Ragout, resep di SINI. Untuk isian Mayo dan Daging Asap, silahkan lihat resepnya di SINI. Ada juga cara melipat Risol Segitiga, sudah pernah aku tulis di SINI. Selamat mencoba...:)


Bola-Bola Daging Isi Telur

Bola-Bola Daging Isi Telur


Alhamdulillah bisa posting lagi di web, beberapa hari lalu masih agak sibuk persiapan peringatan 7 hari Bapak di rumah Yogya. Aku masih sibuk nyiapin beberapa macam snack, walau sebagian pesan aja sich..jadi dari kemaren masak yang praktis saja untuk Yodha.

Lauk Yodha kemaren Bola-Bola Daging isi Telur. Resep aku adaptasi dari resep Steak Daging Cincang Praktis yang dulu pernah aku share. Cuma bentuknya saja yang aku buat beda, jadi bola-bola isi telur. Kalau Steak daging cincang aku panggang di teflon, kalau ini aku goreng *deep frying, jadi tentu tekturenya agak berbeda, walau rasa hampir sama. Yang di goreng ini gurih renyah di luar, lembut dan juicy di dalam.

Jika membuat olahan daging cincang seperti ini, gunakan daging cincang yang fresh ya teman-teman, agar tidak amis dan rasanya itu masih juicy. Aku suka pesan di tukang daging langgananku jika akan membuat olahan daging cincang ini, jadi lebih praktis, daripada mencincang sendiri. Harus di cincang ya..jika di haluskan pakai food processor, kurang enak tekturenya nggak ada..karena terlalu halus.

Untuk melengkapi menu ini, bisa di tambah aneka sayuran rebus, kentang goreng dan saus. Saus favorit Yodha sudah pasti saus praktis andalanku, bukan saus steak yang ribet, namun cukup campuran berbagai macam saus, jadi lebih cepat dan mudah cara membuatnya. Jika mau, bisa juga di sajikan dengan aneka jenis Saus Steak lain favorit teman-teman sendiri ya. Aneka resep Saus Steak sudah pernah aku posting juga di webku ini. Aneka resep saus steak yang enak dan praktis, bisa di lihat di SINI.

Tips agar Bola-Bola Daging nya matang sempurna, goreng dengan cara deep frying atau dengan minyak  banyak ya teman-teman. Jadi akan matang sempurna hingga bagian dalam. Jika mau hemat minyak, aku biasa goreng dengan panci kecil yang agak dalam jika hanya memasak sedikit, jadi hemat minyak, tapi tetap bisa di goreng deep frying. Atau jika mau, bisa pakai telur puyuh isinya, jadi ukuran bisa lebih kecil dan mudah matang waktu menggorengnya.

Oke, langsung saja ini dia resepnya ya teman-teman, jika mau coba....
Bola Bola Daging isi Telur
 
Bahan :
150 daging cincang
50 gram tepung panir
1/4 buah bawang bombay, cincang halus
1 butir telur ukuran kecil
1/2 sendok teh kaldu sapi bubuk atau garam secukupnya
1/4 sendok teh merica bubuk
1/4 sendok teh pala bubuk
1/2 sendok teh gula pasir

Bahan isi :
3 butir telur rebus

Bahan saus :
1 sendok margarin untuk menumis
1/2 buah bawang bombay, iris panjang
200 ml air
1/2 sendok makan tepung tapioka, cairkan dengan 1 sendok air
2 sendok makan saus tomat
1 sendok makan saus tiram
1 sendok makan kecap manis
1/4 sendok teh merica bubuk

Cara membuat :
Saus : tumis bawang bombay hingga harum, masukkan semua bahan lain. Koreksi rasa. Kentalkan dengan tepung tapioka. Masak hingga meletup2 dan kental
Campur semua bahan daging, aduk rata, bentuk bulat pipih, isi dengan telur rebus
Bentuk bulat kembali
Goreng di minyak panas banyak hingga terendam
Sajikan dengan saus dan aneka sayuran rebus

Menu Tempe Favorit Bapak

Menu Tempe Favorit Bapak


Maaf teman-teman, beberapa hari absen posting ya di web, di Ig atau di Fb. Kemaren hari Minggu Mbah Kakung Yodha ( Bapak Saya ) meninggal dunia...dalam usia 95 tahun lebih. Meninggalkan banyak anak, cucu dan cicit, jadi alhamdulillah beliau sudah cukup banyak waktu menemani kami semua. Walau sebenernya jika boleh berharap, ingin sekali lagi berlebaran bersama beliau. Namun mungkin memang sudah saatnya  beliau beristirahat. 

Bapak...adalah sosok yang keras, namun juga hebat..berjuang hingga anak-anak cucunya berhasil, dan alhamdulillah di sisa masa tuanya kami cukup bisa membahagiakan beliau. Dan mungkin saatnya sekarang beliau bisa beristirahat dengan tenang. Hari Minggu dini hari kemaren berpulang, sore harinya masih sempat bercanda dengan cucu-cucu di rumah. 

Di hari-hari terakhirnya juga beliau masih suka makan ini..itu dan semua keinginan terakhir beliau juga sudah terpenuhi. Jadi kami sudah mengikhlaskan kepergian beliau. Jadi ingat bulan-bulan terakhir beliau, Ibu di rumah suka telp..Bapakmu minta ini, minta itu..aku bilang ya di buatin atau di beliin aja..karena memang di masa tua kadang orang tua kembali ke masa kecil ya teman-teman. Dan alhamdulilah semua keinginan beliau sudah terpenuhi.

Jadi ingat kenangan beliau, paling suka menu olahan tempe, beberapa olahan Tempe yang sederhana namun enak, yang dulu favorit Bapak dan sering menemani hari-hari kami di waktu kecil..karena aku terlahir di keluarga besar yang banyak saudara, jadi menu-menu sederhana seperti ini lah yang sering ada di meja makan. Beberapa menu Tempe favorit bapak, antara lain Orek Tempe, Plecing Tempe dan juga sambel goreng tempe dan kacang Tholo. Ah, aku jadi rindu masa kecil.....

Selamat jalan Mbah Kakung,.....




Tips Tempura Udang Keriting

Tips Tempura Udang Keriting


Hari ini masih sibuk banget, jadi masak ya simple-simple aja buat Yodha. kalau aku apa aja masuk lah..yang penting makan Nasi merah, ada tumis sayurpun cukup..hihi. Yang penting itu buat Yodha. Kalau Papinya katanya lagi mau diet juga ..jadi lagi nggak semangat makan. Yo wis lah..yang penting Yodha malah lagi semangat-semangatnya makan ini..laperan terus..hihi.

Sebentar lagi Yodha pulang, jadi aku upload sekalian hasil Tempura gorengan ku hari ini..karena cantik sekali hasilnya..bisa keriting cantik..hihi. Biasanya cuma gendut-gendut mulus aja...walau tekturenya udah sip renyah. Jadi mumpung internet di rumah lagi  bersahabat. Ini lho..aku kemaren baru dapat tips menarik menggoreng tempura Udang teman-teman. Nggak sengaja nonton acara kuliner di Afc lagi mengulas tentang Tempura..hostnya itu lagi jalan-jalan ke Jepang dan mencoba berbagai macam Tempura. Ternyata di sana aslinya, ada yang versi mulus seperti yang sering aku buat kulit luarnya..ada juga yang versi keriting. Yang versi keriting ini yang menarik perhatianku, karena jadi makin cantik bentuk Tempuranya.

Kuncinya ternyata, adonan harus selalu dalam kondisi dingin, dan suhu minyak harus sudah pas. Caranya mengetes minyak sudah panas atau belum, seperti yang aku liat di acara Afc itu, kita perciki sedikit adonan Tempura, jika langsung menyebar seperti kremesan, itu tandanya suhu minyak sudah pas, lalu adonan Tempura tinggal di masukkan. Waktu memasukkan Udang yang di celup tepung juga, jangan langsung di tenggelamkan ya..hihi. Emangnya Kapal di tenggelamkan...lol. Jadi pegangin dulu ekornya hingga menyentuh minyak..biarkan balutan adonan mengembang dulu terkena minyak panas sambil sedikit di goyang goyangkan..hihi..agar keriting, baru lepaskan. Terdengar rumit..ah tidak kok..hihi..cobain dech. Kalau adonan langsung di tenggelamkan..otomatis menyentuh dasar wajan...jadinya pasti tempuranya jadi gepeng dulu, baru mengapung..hihi.

Agar Udang lurus dan panjang, kerat  bagian bawah udang sebelum di celup ke adonan Tepung Tempura basah ya. Sebelumnya juga baluri Tepung Tempura kering, baru dech masuk ke adonan basah. Jangan sekaligus memasukkan udang ke adonan Pencelup basah ya, tapi satu persatu ketika akan di masukkan ke penggorengan, agar suhu dingin adonan tetap terjaga. Waktu mencelup udang ke adonan juga jangan seluruh badan ya, sisakan bgian ekornya agar nampak cantik kemerahan ekor udangnya ketika di sajikan. Jika nggak bisa gerak cepat waktu menggoreng Tempura, masukkan aja bongkahan kecil es batu untuk menjaga adonan tetap dingin.

Oke, selamat  mencoba...mudah kok membuat Tempura sendiri di rumah, daripada beli di restoran..mahal kan teman-teman. Apalagi sekarang sudah ada Tepung Tempura praktis ya..jadi lebih mudah lagi untuk membaut Tempura sendiri di rumah. Tepung Tempura siap pakai ini produksi pabrik tepung terkemuka di Semarang. Cocok banget untuk menggoreng Udang, Cumi, Jamur, Ubi, dll..bahkan Jagung juga enak..aku pernah coba. Jika di daerah teman-teman belum ada, aku juga jual Tepungnya. Silahkan sms atau wa ke 089654712500 ya.


Kaki Naga Tuna

Kaki Naga Tuna


Lagi suka beli Tuna di pasar, soalnya gemes jika beli Tuna kalengan kadang asem rasanya. Biasanya aku kukus, terus aku buat abon Tuna semi basah untuk isian Kimbap..Sosis Solo, dll. Ini lagi pengen membiasakan Yodha untuk makan Ikan. Biar nggak bosan Ayam atau daging terus. Mumpung lagi Semego ( doyan makan dia )..tiap hari kelaparan terus..hihi. Di tunjang hawa yang dingin ya teman-teman..jadi makin lahap makan anak-anak. Tapi alhamdulillah jadi kuat daya tahan tubuhnya ya jika makan banyak.


Kalau olahan Tenggiri Yodha udah terbiasa dan suka sekali, tapi kalau Tuna kok belum begitu suka. Jadi harus putar otak agar jadi olahan ikan yang menarik dan lebih gurih. Akhirnya aku coba bikin Kaki Naga Tuna untuk Yodha. Alhamdulillah dia suka. Tuna ini tekture ikannya lebih padat, jadi resepnya aku kurangi takaran tepungnya agar tidak keras Kaki Naganya. Tapi jika mau buat usaha dan lebih ehmat ya boleh di tambah kok teman-teman hingga 100 gram ya tepung Sagunya.

Agar lebih gurih aku tambah udang seperti biasa. Udang ini bisa jadi bumbu alami untuk campuran nugget atau Kaki Naga Ikan seperti ini, namun bisa jugaa tidak pakai, tinggal tambah aja takaran ikan Tunanya. Agar rasanya pas, biasakan mencicip adonan dengan cara menggoreng atau merebus sedikit adonannya ya teman-teman..biar kita bisa mengkoreksi rasanya, misal kurang gurih, bisa di tambah. Jika sudah terlalu di kukus, kurang gurih kan nggak bisa di benerin lagi..hihi.

Biar cantik, pakai Panko yang agak kasar ya, yang warna orange, agar Kaki Naga cantik dan lebih menarik. Panko seperti ini juga lebih kriuk ketika di goreng. Anak-anak pasti suka. Bisa di beli di toko bahan kue atau jika teman-teman kesulitan mecanri Panko warna orange, aku ada banyak stok nich..bisa wa atau sms aja ke 089654712500 ya..untuk order.

Jika mau ikan lain, mungkin bisa di ganti Ikan Tenggriri atau Kakap laut ya gurih ya teman-teman. Oke..langsung saja ini dia resepnya ya. Selamat mencoba ya...:)

Resep Kaki Naga Tuna

Bahan :
300 gram fillet ikan Tuna
50 gram udang kupas , haluskan
50 gram tepung sagu ( atau Tepung Bakso )
50 gram tepung panir halus
2 butir putih telur
2 siung bawang putih, haluskan
2 sendok teh gula pasir
1 1/2 sendok teh garam / secukupnya

Bahan Pelapis :
Putih telur 1- 2 butir, kocok lepas
Tepung terigu 50 gram, Panko orange khusus nugget secukupnya

Cara Membuat :
Aduk rata fillet ikan dan udang serta bawang putih halus, garam , gula, dan putih telur, aduk dan uleni hingga lembut. Atau bisa di proses dengan food processor. Masukkan tepung sagu dan tepung panir, aduk rata perlahan dan jangan di uleni lagi. Koreksi rasa, dengan menggoreng sedikit adonan. Jika sudah pas rasanya, ambil sedikit adonan , lalu lilitkan di stick bambu dan bentuk seperti pentul. Kukus 30 menit hingga matang.
Lumuri Kaki Naga dengan tepung terigu, celup ke kocokan telur dan gulingkan ke tepung panir.  Siap di kemas dan di simpan di freezer..atau bisa langsung di goreng dan di konsumsi.
Note : Jika susah membentuk adonan nya jadi pentul..olesi dulu tangan kita dengan minyak ya teman2..supaya lengket. Jadi lebih mudah membentuknya.

Jadah Ala Kaliurang Yogya

Jadah Ala Kaliurang Yogya




Jadah Tempe Bacem adalah jajanan khas kaliurang. Kalau ke Kaliurang di Yogya, salah satu hal yang menarik itu ya jajanannya. Kalau pemandangan sich biasa aja sekarang, tidak ada sesuatu yang spesial. Atau mungkin karena udah terlalu sering ke sana...jadi bosan dengan viewnya yang begitu saja. Namun kalau Jadah Tempenya aku nggak pernah bosan...seneng aja melihat dan memotret jajanan khas Kaliurang di sana. Walau kadang harus pinter milih..agar dapat Tempe Bacem yang tidak terlalu manis. Kalau Jadahnya sich enak semua...gurih dan lembut khas Kaliurang, beda dengan Jadah biasa yang di iris, itu biasanya agak padat dan masih ada rasa bulir-bulir ketannya. Kalau Jadah ala Kaliurang Yogya ini sangat lembut, numbuknya lebih lama dan di beri campuran kelapa parut yang banyak, jadi lebih gurih juga.

Aku suka Jadah, atau Ketan kukus tumbuk itu yang gurih. Kadang kalau beli di Semarang sini, suka terasa agak hambar. Jadinya lebih suka bikin sendiri. Jangan bayangkan susah bikin Jadah ya teman-teman..mudah kok. Yang penting mau numbuknya..hihi. Tapi numbuk Jadah juga nggak susah kok asal jangan terlalu banyak ya...hahah. Aku kalau buat Jadah ya paling 250 gram. Kemaren kebetulan punya Tempe Bacem, jadi pas banget di makan dengan Jadah ini. Bikin sedikit aja, numbuknya juga cepat, nggak nyampai 5 menit udah halus. Kau punya lumpang batu kecil, jadi lebih cepat. Jika tidak ada pakai panci yang misal dari stainless, tumbuk pakai ulekan yang di lapisi plastik juga bisa.

Pokoknya, jangan kita terhalang sama alat ya teman-teman..jika mau membuat sesuatu, gunakan saja alat yang ada..hihi. Daripada misal kepengen makan Jadah, tapi musti nunggu ke Yogya dulu kan repot. Bikin aja..sedikit...beres, puasa makannya..dan lebih enak malah. Kemaren aku buat 250 gram ketan, cuma jadi beberapa biji sich..kebetulan ada tukang juga yang kerja di rumah..jadi bisa buat cemilan mereka. Kalau Yodha sich..belum suka Jadah gini...hihi. Jadah ala kaliurang ini di bentuk pipih lonjong, di sajikan dengan tempe bacem, di letakkan di tengah..jadi dech Burger...tapi Burger ala Jawa...hahah. Percayalah..ini enak teman-teman...!

Untuk tempe Bacemnya, aku buat sehari sebelumnya..jadi lebih meresep bumbu-bumbunya dan bisa cantik warnanya. Tips lain membuat Bacem Tempe, gunakan air kelapa, gula merah yang berwarna tua, dan masak denga api kecil hingga bumbu meresap. Sisakan kuah baceman, lalu rendam bacem dalam kuah di kulkas minimal semalaman. Baru esok harinya di goreng sebentar saja agar baceman moist.


Oke..langsung aja iini resep Jadahnya ya, untuk resep Baceman nya, sudah pernah aku ulas lengkap resep dan tipsnya di postingan lamaku di SINI  :
Jadah ala Kaliurang

Bahan :
250 gram beras ketan putih, rendam dalam air minimal 1 jam
300 ml air
2 lembar daun pandan
½ sendok teh garam
¼ butir kelapa parut
Cara Membuat :
Tiriskan beras ketan, masukkan ke panci kecil bersama air, garam dan daun pandan
Masak di api sedang hingga air habis
Campur kelapa parut
Kukus hingga matang
Panas-panas, segera tumbuk hingga lembut
Bentuk bulat pipih
Sajikan dengan tempe Bacem
Tips :
Karena jadah lembut, jadi agak lengket, gunakan daun pisang atau plastik yang di oles sedikit minyak untuk membentuk Jadahnya ya. Waktu di sajikan, alasi dengan daun agar tidak lengket
Selamat mencoba...:)
DD