Tampilkan postingan dengan label Cooking Tips N Tricks. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cooking Tips N Tricks. Tampilkan semua postingan
Tips Membuat Martabak Mini Lipat

Tips Membuat Martabak Mini Lipat


Yodha pulang sekolah langsung minta cemilan..laper banget katanya. Tapi nggak mau langsung makan. Di rumah nggak ada cemilan apa-apa...karena belum belanja. Akhirnya seperti biasa...aku tawarkan aja mau apa..pakai tepung siap pakai yang aku jual kan banyak favorit Yodha..ada muffin..brownies, leker, dll. Yodha maunya Martabak mini aja. Ada dong Tepung premik Martabak mini jualanku..hihi. Jadi ya praktis aja..tinggal aduk adonan sebentar, diamkan hingga mengembang...panggang dech.

Menjawab pertanyaan teman-teman..bikin Martabak Mini pakai pengocok adonan manual bisa tidak ?..Bisa..aku tadi cuma bikin sedikit, jadi pakai whisk manual aja..bisa halus juga adonan. Terus diamkan selama 15 - 30 menit agar adonan mengembang dulu, baru di panggang. Nah..yang paling penting, jika membuat martabak mini mau berlubang-lubang cantik dan tidak bantat, adalah cetakan harus panas dan stabil. Jika kurang panas, adonan nggak mau mengembang, hasilnya bantat, lemes dan tidak mau berlubang-lubang adonannya.

Yodha minta Martabak mini lipat, karena kemaren waktu kita jalan-jalan di pasar kaget hari Minggu, beli martabak mini lipat itu enak. Luarnya renyah kriuk...dalemnya lembut. Jadi Yodha minta di buatin sendiri. baiklah Kak...mudah...kan ada Tepung martabak siap pakai jualan Mami..!..hihi. Jadi tadi aku buat..dan hasilnya seperti di foto ini nich..luarnya renyah, dalemnya lembut..enak banget kata Yodha. Tadi aku isi meises sama kacang. 

Perhatikan foto berikut ini ya teman-teman..yang paling ujung atas itu tadi belum panas pan nya sudah aku tuang adonan, biar jadi gambaran buat teman-teman..hasilnya seperti apa jika pan kurang panas...hasilnya seperti masih putih kan..nggak bisa kering luarnya. Itu karena pan belum panas. Kalau yang lain..pan sudah panas, begitu adonan di tuang, langsung terbentuk kulit bagian bawah..adonan mengembang dan jadilah cantik kecoklatan bagian luarnya. Tunggu hingga adonan berlubang-lubang seperti di tengah itu penampakannya, lalu kita taburi sedikit gula, olesi margarin..lalu kita beri isian, lalu di lipat. Jika mau kriuk, kecilkan api dan panggang hingga luarnya renyah.


Untuk cara pemakaian Tepung Martabak, sudah ada di kemasan ya teman-teman. Jika teman-teman mau mencoba pakai tepung sendiri, silahkan di coba resep di SINI..tapi yang versi martabak brownies ya teman-teman..karena, kalau martabak biasa, aku selalu pakai Tepung martabak siap pakai. Jika mau lebih praktis, dan minat Tepung premik Martabak Manis siap pakai, bisa sms atau wa aja ke 089654712500 ya.





Tips Mengolah Babat & Iso

Tips Mengolah Babat & Iso


Babat lagi..Iso lagi...hihi. Ya begitulah..kalau Yodha lagi suka suatu masakan...tak pernah bosan dia minta di masakin terus. Yodha suka Babat dan Iso...sejak suka makan Nasi goreng Babat di alun-alun Ungaran..ada beberapa yang enak di sana. Lalu berlanjut sering makan ke Pak Karmin di Mberok...Yodha tambah suka. Selanjutnya..tau sendiri dech...udah berkali-kali aku masakin sendiri di rumah..tetap nggak pernah bosan.

Babat dan Iso adalah jerohan Sapi bagian perut. Kalau di Semarang...banyak masakan pakai Babat & Iso ini. Yang sudah terkenal antara lain Babat Gongso, Nasi Goreng Babat. Pecel pakai Babat bacem, Bakso dll. Beneran lho teman-teman..jika makan Bakso kuah di Semarang yang versi jadul itu pakai jerohan lho di kuahnya. Seperti Bakso di Pak Geger dll yang legendaris. Dulu aku merasa aneh pertama makan Bakso kok kuahnya pakai Jerohan. Tapi..lama-lama jadi terbiasa..dan suka malah...hihi. Pokoknya warung makan yang menjual Babat dan Iso matang..banyak di Semarang..hihi. Aku dulu ya suka  banget makan Babat Iso. Tapi setelah di pikir-pikir udah semakin umur, nggak bagus juga kebanyakan kali ya makan Babat Iso ini..jadi kalau beli buat Yodha aja dech...kalau kepengen banget tingga minta sesuap..hihi.

Babat ada berbagai jenis, ada yang bagian lembaran tipis seperti handuk..hihi. Itu lebih mudah empuk..dan Yodha suka itu. Ada juga yang seperti sarang lebah..ini daging Babat bagian putihnya lebih tebal, namun agak lama merebusnya hingga empuk. Jika di Semarang, yang tebal dan seperti Sarang Lebah ini biasanya untuk campuran kuah Bakso, karena lebih kenyal dan padat. Sedang yang lembaran seperti handuk, banyak untuk campuran Nasi goreng, Babat Gongso atau di bacem untuk teman makan Pecel.

Biasa, jika beli aku beli banyak sekalian, misal Babat 1/2 kg, Iso 1/2 kg ..lalu aku presto semua. Jadi menyimpan di freezer sudah dalam kondisi matang dan siap di olah. Jadi nggak repot lagi mengurus Babat Iso mentah yang memang butuh waktu dan teliti. Sebelum mengolah Babat Iso, pastikan juga kita membeli yang bagus kondisinya dan segar. Kalau lihat di pedagang daging di pasar tuch kadang ada yang ngeri-ngeri sedap ih...Babat Isonya di taruh asal-asalan di ember...hihi. Kadang udah bertumpuk di situ berhari-hari jika aku lihat nggak fresh. 

Makanya aku kalau beli Babat Iso selalu ke tukang daging ya terpercaya...langgananku..yang dagangannya selalu habis setiap hari..dan malah jika tidak di pesan dulu...dia tidak membawa Babat, Iso, dll..jadi terjamin fresh dan baru dari tempat pemotongan sapinya. Alhamdulillah..jadi nggak ragu-ragu kasih makanan yang berbahan Babat dan Iso ini untuk Yodha. Memang sich..daripada beli matang dan kita nggak yakin asal usulnya, lebih baik beli dalam kondisi mentah dan segar, walau sedikit repot, tapi kan kualitas terjamin.

Untuk mengolah Babat dan Iso ini memang sedikit repot. Pertama kita harus membersihkannya dengan air mengalir hingga benar-benar bersih. Selanjutnya, kita rebus dulu hingga mendidih dan bergolak agar lebih steril, sebelum kita rebus hingga empuk. Cuci kembali hingga benar-benar bersih. Di tahap ini untuk isonya, biasanya isinya aku buang. Aku semprot aja pakai air mengalir yang kenceng gitu, karena Yodha suka Iso yang kosongan dan bersih..jadi tidak bau dan neg..katanya. Setelah bersih, lalu kita lakukan perebusan kedua. Agar lebih cepat, biasanya aku pakai panci tekan atau presto, agar menghemat waktu dan lebih cepat empuknya. 

Waktu merebus dengan panci presto ini, tambahkan banyak daun salam, agar aroma amis dan tidak sedap dari babat atau isonya berkurang.  Bisa juga di tambahkan jahe agar tidak ada aroma amis tertinggal. Jika mau lebih enak lagi, selama proses perebusan kedua ini juga aku tambahkan sedikit bumbu seperti garam, gula merah, bawang merah dan putih serta ketumbar halus, sedikit saja,..jadi seperti di bumbuin baceman, tapi lebih ringan..agar ketika di olah tidak bentrok rasanya dengan bumbu masakan lain. Jadi sekedar ada rasanya sedikit. Namun jika mau rasa asli Babat Iso, waktu perebusan kedua, cukup di beri sedikit garam saja. Nanti jika mau di masak, tinggal di bumbuin sesuai selera. Kalau Yodha lebih suka yang sudah aku bumbuin bacem ringan dulu sebelum di olah lagi menjadi Babat Gongso atau Nasi Goreng, jadi lebih gurih, katanya.

Oke..untuk resep Babat Gongso..sudah pernah aku share di SINI ya teman-teman..resepnya. Untuk Nasi Goreng Babat juga..sudah pernah aku tulis di SINI. Selamat mencoba..dan jangan ragu untuk mengolah Babat Iso ya..enak kok..asal..jangan terlalu sering dan terlalu banyak ya..hihi.

DD

Sop Ayam Gingseng

Sop Ayam Gingseng



Musimnya  mulai sering hujan deras lagi ya teman-teman. Apa di Semarang aja atau kota lain ya. Soalnya..kepokananku Dewi di Karawang bilang, kalau di sana panas terus. Padahal di sini dingin banget, sampai pada meriang semua. Untung Yodha masih libur, jadi bisa di jaga kondisi badannya dengan istirahat dan makan makanan bergizi. Aku juga, walau agak meriang, tapi doping terus makanan sehat dan istirahat cukup, alhamdulilah yang sehat dan tetap bisa bekerja seperti  biasa.

Tadi nggak sempat ke pasar, tapi ada satu ekor ayam pejantan. Aku dari kemaren pengennya  itu makan yang segar-segar berkuah gitu...terus pakai sambel yang pedes. Sedangkan Yodha...maunya di buat Ayam Bakar. Ya sudah biar semua senang, ayamnya akhirnya di masak jadi dua macam menu. Separo aku buat Sop Ayam, separonya aku buat Ayam Bakar Bumbu Bacem.

Untuk Sopnya, aku buat seperti Sop Ayam Pecok ala Pak Min Klaten saja yang sudah cocok di lidah untuk Sop ayam jenis utuhan gini. Tapi kali ini, aku coba bumbunya di ulek sebagian, kalau yang resep dulu aku geprek saja. Jadi dagingnya di buat potongan besar-besar ya teman-teman, bukan di iris-iris. Rasanya lebih gurih dan rasa alami gurih ayamnya muncul. Cobain dech sekali-kali masak menu sederhana seperti ini. Bisa memanjakan lidah juga lho, jadi ringan dan gurih saja alami dari ayamnya. Tentu di padu sambal rawit yang pedas dan kecap manis, serta jeruk nipis, jadi tambah seger lagi. Nggak perlu jajan lagi dech ke warung Sop ayam pak Min, bikin sendiri lebih mudah kok teman-teman.

Sebelum di buat Sop, kita buat kaldu Ayam dulu ya. Tips dan cara membuat kaldu ayam, sudah pernah aku posting ya di webku ini. Untuk Ayam lebih enak pakai Ayam Kampung atau Pejantan. Tapi jika mau ekonomis, pakai Ayam Pejantan saja teman-teman. Harga ayam kampung ngeri sekarang, bisa 70 ribu per ekor di pasar sini. Kalau Ayam Pejantan kan separuhnya. Atau jika mau ekonomis, bisa pakai Ceker juga...jadilah Sop Ayam Ceker...hihi.

Oh iya, biar beda tadi Sop Ayamnya aku tambah Gingseng, kebetulan dapat oleh-oleh Ginseng asli dari Korea, dari bu Ambar waktu beliau jalan-jalan ke Korea beberapa waktu lalu, jadi bisa buat Sop Gingseng ini. Dulu pengen coba bikin Sop Gingseng, tapi aku kira harus pakai Gingseng yang masih utuh. Ternyata kemaren aku lihat chef Judi Joo dari Korea di AFC, bisa kok pakai Gingseng bubuk. Rasanya enak tetap gurih, karena Gingseng ini tidak mengubah rasa gurih dari kaldu ayam dan bumbu. Hanya untuk sebagia penambah doping alami saja ya agar lebih sehat, karena Gingseng ini kan sangat bermanfaat. Tapi jika tidak ada, tidak pakai ya nggak masalah teman-teman.

Untuk resep Sop Ayam Gingseng ala Diah Didi Kitchen, bukan ala Korea tapi ya..hihi. Resep Sop Ayam  biasanya saja yang sering aku buat, aku tambah Gingseng. Oke, berikut resepnya ya, untuk satu ekor ayam utuh. Tadi aku buat separo resep saja :
Sop Ayam Gingseng

Bahan :
1 ekor ayam kampung atau pejantan, potong jadi 4 bagian
2500 ml air
2 batang daun sledri
1 sendok makan bawang goreng
4 cm jahe, kupas, memarkan
1/2 buah pala, geprek
2 cm kayu manis batangan, biarkan utuh
1 sendok teh kaldu ayam bubuk
Garam secukupnya
Gula Pasir 1 sendok teh, 2 sachet kecil Gingseng Korea
Bumbu Halus : 4 buah bawang putih, 6 butir bawang merah,
1 sendok teh merica butiran, haluskan
Cara Memasak :
Rebus ayam dan air dengan api kecil..sampai keluar kaldu beningnya. Buang bagian lemak yang mengapung di atas kaldu. ( Tips membuat kaldu bening yang enak..klik di sini )
Tumis bawang bumbu halus hingga harum, masukan ke rebusan kaldu, dan bumbu-bumbu lain. Rebus kembali hingga ayam empuk dan bumbu meresap.
Tips Membuat Perkedel Kentang

Tips Membuat Perkedel Kentang



Hari ini Yodha kok minta menu Nasi kuning...lauknya Ayam bakar lagi..hihi. Otomatis nggak masak menu baru..sudah hafal semua kan resepnya sudah sering aku posting beragam menu ayam bakar dan juga Nasi kuningnya. Jadi hari ini mau nulis tentang perkedel saja ya.


Kebetulan tadi bikin perkedelnya pakai ayam..jadi beda kan..perkedel Ayam...hihi. Walau sama-sama perkedel, di kasih cincangan daging ayam rebus, sudah pasti tambah enak. Jadi seperti perkedel ala Fast food itu lho teman-teman. Kalau beli kan mahal..sebiji aja berapa coba itu. Jadi ayuk buat sendiri ya di rumah..mudah banget kan..bikin Perkedel ini.

Tapi, walau mudah..kadang-kadang ada teman yang baru belajar masak masih suka gagal nich bikin perkedel. Ayuk semangat ya...bisa..karena biasa. Perkedel ini termasuk jenis gorengan yang tidak perlu di goreng terlalu lama ya teman-teman, karena sebenernya sudah matang kan, tinggal di goreng sebentar untuk membuat lapisan luarnya kecoklatan dan sedikit kering pinggirnya. 

Jika di goreng terlalu lama itu malah menyerap minyak nanti Perkedelnya. Sering kali aku ketemu Perkedel berminyak dech kalau beli Soto, dll..itu udah bikin males aja makan. Nah..sekarang aku kasih tips agar Perkedel lebih gurih ya, dengan di tambah Daging cincang yang di tumis, atau daging ayam rebus cincang, kornet, Hati Ayam juga enak, aku pernah coba. 

Adonan perkedel itu harus kesat ya, jika terlalu lembek nanti bisa menyerap minyak. Kentang bisa di goreng atau di kukus jika mau sehat. Atau jika mau praktis, bisa memakai Tepung Kentang flakes, seperti biasa jika aku bikin perkedel, sekarang aku nggak pernah repot pakai Kentang yang di goreng atau di kukus, tapi cukup pakai Tepung Kentang flakes, atau Tepung kentang yang di seduh. Lebih praktis dan mudah.

Untuk membuat adonan perkedel, bisa pakai Telur atau bisa juga tidak pakai. Aku suka-suka aja sich, kadang pakai, kadang tidak, tidak masalah asalkan adonan kalis, dengan di balut kocokan telur tidak akan ambyar. Contoh Perkedel yang adonannya tanpa telur seperti di foto-foto postingan ini ya. Jika mau adona bisa di tambah telur, kuningnya saja atau telur utuh. Namun harus di perhatikan jumlah perkedel yang di buat dengan telur yang di pakai ya, agar tidak jadi lembek adonannya malahan jika terlalu banyak telur. Jika mau hemat, jika sekedar buat 10 Perkedel untuk keluarga kecil, telur di bagi dua aja..setengah bagian untuk adonan, setengah bagian untuk celupan, cukup kok..pas..hihi.

Jadi resep Perkedel ini sangat fleksibel sekali, mudah di variasikan agar tidak bosan. Aku sangat suka perkedel, jadi sering banget mencoba berbagai macam variasi Perkedel. Untuk resep Perkedel Kentang Ayam, resepnya sama dengan versi yang Daging berikut ya..cuma di ganti Ayam. Resep-resep Perkedel lainnya sudah pernah aku posting ya, aku kasih linknya saja, daripada aku tulis ulang ya :

Perkedel Daging cincang, resep di SINI

Perkedel Cimplung ala Jawa Barat, resep di SINI

Perkedel Crunchy yang renyah di luar lembut di dalam ala warung Soto, resep di SINI

Perkedel Ala Warung Padang, resep di SINI 

Banyak ya..silahkan pilih, mana yang sesuai selera ya teman-teman..selamat mencoba dan semoga bermanfaat ya.

Nasi Gurih Plus Lauk Komplet

Nasi Gurih Plus Lauk Komplet




Hari ini masak komplet..hihi. Soalnya Yodha lagi ujian..jadi dia pulang sekolah itu langsung kelaparan minta makan. Karena ujian..pulang setengah hari, nggak makan di sekolah. Makanya sebelum Yodha pulang aku sudah siapin menu favorit dia untuk makan siang. Yodha sekarang sudah suka menu-menu berbumbu, jadi nggak mau lagi menu anak-anak yang plain..hihi.

Dan..lagi iseng banget..tadi aku menata menunya di wadah makanan ala-ala Bento atau  katering gitu..hihi. jadi ini Bento ala Jowo ya. Nggak kalah menggoda kan..sama Bento-Bento ala Jepang teman-teman.. hahah. Yang pasti menunya mesti kemakan semua...karena favorit Yodha. Kecuali telurnya..itu favoritku..Telur dadar daun So..tapi aku kasih Yodha dia ya doyan juga..hihi.

Untuk Nasinya biar enak..aku masak Nasi Uduk..tapi Nasi Uduk Jawa...hihi..karena nggak pakai rempah-rempah. Atau lebih tepatnya di sebut Nasi Gurih jika di Jawa. Nasi gurih nich gurih aja harum salam, nggak berempah banget seperti Nasi Uduk Betawi. Tapi untuk lidah Jawaku aku lebih cocok Nasi Uduk Jawa alias Nasi Gurih yang soft gurihnya.

Oke..langsung saja ini dia resep Nasi Gurihnya ya. Untuk Lauknya sudah pernah aku posting semua di webku. Ada Ayam Panggang Klaten, namun aku buat versi ekonomis aja..pakai Ayam Broiler biasa, bukan ayam kampung, tapi aku pakai bagian paha, agar tidak mudah hancur ketika di ungkep lama dan lebih cantik jika buat Nasi ala Katering seperti ini. Untuk sambel Goreng Kentang sengaja pilih ya tanpa santan, karena lebih cocok untuk makan Nasi Gurih. Untuk telurnya aku pilih Terlur Dadar Daun So,,karena cantik warnanya, ada hijau-hijaunya gitu. Tapi jika tidak suka, bisa di gnati daun bawang ya teman-teman.

Oke,..semoga bermanfaat sedikit inspirasi bekal sekolah atau bekal untuk kerja, atau mau untuk usaha katering rumahan....sipp...selamat mencoba ya. Untuk resep-resepnya...aku share lagi yang Ayam Panggang Klaten ya...untuk resep lauk lainnya...silahkan di klik aja link-link berikut ya :

Sambel Goreng Kentang tanpa Santan, resepnya di SINI

Dadar Telur Daun So, resepnya di SINI 
Ayam Panggang Klaten

Bahan-bahan/bumbu-bumbu :
1 ekor ayam kampung ( dipotong 4 - 8 bagian )  / Ayam negeri ( jika ayam biasa, lebih baik pakai bagian paha, jadi lebih liat dagingnya..nggak mudah hancur )
2 lembar daun salam , lengkuas 2 cm memarkan
4 lembar daun jeruk, dibuang tulangnya, disobek-sobek
1 batang serai, diambil putihnya, dimemarkan
1/2  sendok makan garam ( secukupnya )
1 sendok makan gula merah sisir
1 sendok teh asam jawa 
600 ml santan dari 1 butir kelapa
2 sendok makan minyak untuk menumis

Bumbu halus:
1 sendok teh ketumbar
1/2 sendok teh merica
1/4 sendok teh jintan, disangrai
10 butir bawang merah
4 siung bawang putih 
5 butir kemiri, disangrai
1 cm jahe 
1 cm kunyit, dibakar

Cara Pengolahan :
Panaskan minyak. Tumis bumbu halus, daun salam, daun jeruk, lengkuas dan serai sampai harum. Tambahkan ayam. Aduk sampai berubah warna.
Masukkan santan, garam, gula merah, dan air asam. Masak sampai meresap dan bumbu dan santan  mengental  jadi areh
Bakar sambil dibolak-balik dan dioles sisa bumbu sampai harum.
Nasi Gurih

Bahan :
250 gram beras, dicuci bersih
2 lembar daun salam
1 sendok teh garam
400 ml santan

Cara Pengolahan :
Cuci bersih beras
Rebus santan, daun salam dan garam sampai mendidih
Masukkan beras
Aduk dan masak sampai santan habis
Kukus sampai matang
Mencoba Membuat Tempoyak Sendiri

Mencoba Membuat Tempoyak Sendiri


Hari Minggu ini off dulu posting resep peserta give awaynya ya teman-teman..jadi hari ini hari terakhir vote postingan selama satu minggu kemaren..jadi mohon bantuan kepada teman-teman lain  yang nggak ikut give away, kiranya bisa memberikan penilaian dengan cara memberikan like kepada resep masakan tradisional favorit teman-teman ya...di page Diah Didi's Kitchen di Facebook. Kebetulan juga hari Minggu lagi ada acara di luar tadi..jadi baru pulang jam segini. Jadi aku posting yang ringan-ringan aja ya di weekend ini.

Kemaren, sehabis pulang tenis, suami bawa durian..katanya hasil metik di kebun mertua..ada beberapa buah dan ada satu yang matang. Wah..asyikk..dapat duren gratiss..hihi. Bukan karena aku suka duren sich..tapi karena aku penasaran pengen buat Tempoyak. Beberapa waktu lalu, ada beberapa teman yang mengirimkan resep memakai tempoyak. tapi karena di sini nggak ada yang jual..otomatis, harus buat sendiri kan. Tapi mau beli durian..kok ndak klakon-klakon..selain mikir mahal..juga nanti kalau nggak jadi kan sayang ya..hihi. Tapi karena ini dapat durian runtuh..eh durian gratis dari kebun mertua..baiklah..jadi semangat lagi untuk mencoba membuat Tempoyak. Karena aku sangat penasaran..dengan tempoyak ini, maka kemaren langsung aku belah durennya..dan buat Tempoyak.

Aku, kalau durian asli yang segar gitu kok nggak suka..hihi. Tapi kalau di olah jadi makanan, semisal dodol durian gitu..aku masih doyan. Apalagi kalau udah jadi es krim..aku doyan juga..hihi. Yodha juga..maunya makan durian kalau udah jadi es krim aja. Nah..makanya aku penasaran sama rasa Tempoyak ini, karena katanya enak banget untuk membuat sambal atau campuran masakan. Karena nggak ada yang jual, aku coba tanya ke teman-teman yang kirim resep tempoyak, cara membuatnya. Selain itu, aku juga browsing di internet cara pembuatan tempoyak. Dan akhirnya kemaren aku buat dech. tapi..belum langsung jadi ya..hihi. Harus bersabar menunggu fermentasi selama 1 minggu. Wuah..moga-moga aku nggak kelupaan..ingatkan aku ya teman-teman..hihi..gimana hasil tempoyakku minggu depan..moga-moga jadi.

Dari saran teman dan hasil browsing, begini cara buat tempoyak yang aku praktekkan kemaren :

Durian matang di pisahkan daging dan bijinya. Lalu daging buah durian di lumatkan. Setelah itu di timbang. Dari berat daging durian lumat ini, kita pakai untuk menakar garamnya. Yaitu 2 persen dari berat daging duriannya. Katanya sich jangan terlalu banyak pemakaian garam ini, agar Tempoyak tidak asin. Selanjutnya, campur daging durian lumat dengan garam. Ambil wadah kedap udara, alasi dengan daun pisang, lalu letakkan daging durian yang sudah di beri garam tadi ke dalam wadah. Beri 1 buah cabai merah. Cabai merah di sini fungsinya agar durian nggak membusuk. Setelah itu tutup kembali dengan daun pisang, dan tutup wadah kedap udaranya hingga benar-benar rapat. Selanjutnya..sabar ya..musti tunggu satu minggu untuk tunggu hasilnya jadi tempoyak yang sudah terfermentasi. Katanya, ciri tempoyak yang baik itu terasa sedikit asam, bukan asin. Baiklah..akan aku tunggu dan lihat hasilnya nanti. Wish me luck ya teman-teman..semoga aku sukses dalam membuat tempoyak ini..hihi.

Wah..gak sabar menunggu minggu depan..dan masak pakai tempoyak..:D


Bakpao Green Tea

Bakpao Green Tea


Alhamdulillah..sejak kemaren pengumuman lomba resep untuk give away  resep-resep andalan keluarga khas daerah di Indonesia, sudah beberapa yang kirim resep..hemm..ternyata kekayaan kuliner Indonesia sangat kaya..banyak resep kiriman teman-teman itu yang bener-bener baru dan belum pernah coba..serta nggak banyak beredar di internet juga..wah senangnya. Pasti teman-teman penasaran juga kan..tunggu ya tanggal tayangnya..mulai Senin depan..kita bakalan sama-sama berpetualang rasa ke seluruh Indonesia..lewat masakan tentunya. Tunggu ya...dan buat teman-teman lain yang punya resep unik andalan keluarga dan khas daerah tertentu di Indonesia, aku tunggu ya..kiriman resepnya..hingga minggu ketiga bulan Desember kok..dan ada hadiahnya..total 2 juta rupiah untuk 8 orang resep terfavorit pilihan teman-teman lain nanti yang mendapat like terbanyak di page Diah Didi's Kitchen. Yang ketinggalan info tentang give away ini..silahkan meluncur kemari ya..syarat-syaratnya ada di SINI

Okey..sambil menunggu resep-resep terkumpul..kita buat cemilan dulu yuk..kali ini aku buat bakpao. Lama nggak buat bakpao. Kemaren ada teman yang tanya fungsi tepung tangmien yang aku jual itu untuk apa..ya buat bakpao ini salah satunya. Dengan tambahan tepung tangmien, bakpao akan lebih lembut, dan jika tidak di beri warna, akan putih bersih cantik penampakan bakpaonya seperti bakpao yang di jual-jual gitu.

Tapi, biar beda rasanya, aku buat bakpao, separo aku kasih rasa green tea tadi. Iseng aja..coba-coba..ternyata..hasilnya enak lho..nggak pahit  atau sepet dan green teanya terasa. Pas pertama udah takut kalau rasanya aneh..ternyata..enak. Untuk isian aku kasih coklat pasta siap pakai beli di tbk, biar nggak ribet bikin isian...walau papinya Yodha portes..kok ngga di buatin yang isi ayam..hihi. Biar lebih lucu bakpao green teanya aku buat bentuk kura-kura..hihi. Cute kan teman-teman...! Aku pakai green tea yang bagus..agak mahal sich memang harganya..tapi rasanya enak..dan pakai dikit aja udah lumyan keluar warna hijaunya. Jadi bisa buat pewarna hijau alami juga nich teman-teman, green tea ini. Besok aku mau buat leker green tea ahh.

Oke..resep bakpaonya masih sama resep yag dulu yang sudah aku posting resepnya di SINI..cuma bedanya separo adonan aku tambahin green tea bubuk tadi..jadi warnanya bisa cantik, serta ada aroma green teanya. Enak dech..harum..menul-menul empuk. Bakpao paling enak di nikmati sesaat setelah di kukus. Jadi jika mau di simpan di kulkas bisa buat besok, tapi hangatkan dulu sebelum di sajikan dengan cara di kukus lagi sebentar saja. Pas banget tadi Yodha pulang, masih anget baru ngukus, langsung habis 2 biji dia..tapi bukan yang green tea..yang putih biasa isi coklat. Aku tawarin yang green tea...emoh katanya. Jadinya kebalik dah..Yodha yang makan bentuk bulat biasa..mak nya makan bakpao yang lucu dan imut bentuk kura-kura..hahah. Dasar Yodha..nggak suka yang cute-cute ya Kak..! Lol..


Nich bahan-bahan buat bakpao..yang paling penting tepung tangmien tuch..kalau aku..agar bakpaonya oke..yang tengah tuch..tepung jualanku tangmiennya..hihi. Tepung tangmien itu sari patinya terigu ya teman-teman. Biasa buat dim sum, hakao, dll. Kalau aku paling sering ya buat bakpao. Jika di tempat teman-teman kesulitan menemukan tepung tangmien..bias pesan di aku ya..hihi. Ada kemasan kecil kok..250 gram jika mau coba dulu. Yang mau pesan tepung tangmien sms aja ke 089654712500 ya.......:D


Nich adonan bakaponya kalis halus gini ya hasil akhirnya teman-teman. tadi aku bagi dua, separo aku biarkan putih, separo aku tambah 2 sendok teh green tea bubuk


Kalau ini yang sudah di tambah green tea bubuk, nggak hijau banget  sich ya warnannya..tapi ndak masalah, kan pewarna alami.


Iseng tadi aku bentuk bulat, roll hijau dan putih serta kura-kura ninja..hahah. Caranya mudah kok...kalau yang bulat ya tinggal di bulatkan gepeng saja setelah di isi. Yang roll, giling memanjang dua cemol adonan hijau dan putih ukuran sama, tumpuk, lalu gulung dech. Kalau yang kura-kura..bentuk bulat gepeng dulu, beri kaki dan kepalanya dari adonan putih, hias mata dengan wijen hitam atau selasih.


Setelah fermentasi ketiga, bakpao siap di kukus. Cukup 10 menit aja..bakpao hangat yang empuk menul-menul, siap tersaji. Yang lama tuch tunggu fermentasinya..hihi. Tadi iseng mencoba alat kukusan modern yang kekinian dari plastik ini..ternyata bisa juga buat ngukus bakpao. Biasa ngukus pakai dandang..hahah..ndeso..!


Ini dia hasilnya..bakpao menul-menul empuk bingits..siap di sajikan.



Yang ini..iseng lagi..karena Yodha dan papinya nggak pada mau makan bakpao green tea..aku hias sekalian pakai green tea pasta..buat motif kulit kura-kuranya..hahah..lucu kan teman-teman. Maknya kecentilan..hihi..coba punya anak cewek..pasti heboh ya..di buatin bakpao cute gini..:D




Tips Kentang Goreng Lebih Renyah

Tips Kentang Goreng Lebih Renyah


Kemaren Yodha minta minta kentang goreng. Untung ada stock kentang beku yang aku buat beberapa hari kemaren. Jadi tingga di *defrost bentar di microwave..goreng dech. Jadi cemilan sore Yodha..kentang goreng hangat yang kriuk..renyah seperti beli di fast food. Siapa yang sering mengalami menggoreng kentangnya..jadi lemes..?..Ayukk..merapa kemari..aku kasih tipsnya ya..agar bisa membuat kentang goreng homemade, tapi bisa renyah kres luarnya..empuk dalamnya, seperti beli di fast food. Pastinya lebih murah dan sehat ya, karena minyak bisa pakai minyak yang sehat. Kalau beli kentang goreng kan mahal ya..jadi walau repot sedikit, hasilnya sama enak..ya lebih baik buat sendiri kan.

Untuk membuat kentang goreng, pilih kentang jenis mempur. Kentang kuning. Pilih ukuran yang besar agar lebih mudah mengupas dan mengirisnya. Potong-potong kentang kecil memanjang, bisa pakai pisau biasa atau pisau bergerigi. Cuci kentang dengan air garam untuk menghilangkan getahnya. Tiriskan. 

Selanjutnya, didihkan air. Masukkan kentang yang sudah di potong-potong ke dalam air mendidih. rebus sebentar hingga kentang berubah warna. Tapi jangan sampai terlalu matang atau empuk ya..cukup hingga kentang berubah warna jadi agak bening. Sekitar 3 menit saja cukup. Tiriskan kentang yang sudah di rebus. Dinginkan.

Selanjutnya, panaskan minyak. Goreng kentang yang sudah di rebus tadi, hingga matang, tapi jangan terlalu lama menggorengnya. Jangan terlalu kering juga. Cukup hingga kentang empuk, tapi nggak lembek. Angkat kentang goreng, tiriskan dan biarkan dingin. Kemas di wadah tertutup jika sudah dingin, lalu kemas di wadah tertutup.

Tahap selanjutnya..nggak bisa langsung di goreng ya...jadi musti sabar..hihi. Simpan dulu kentang yang sudah di goreng sekali tadi, di dalam freezer, min 1 malam. Baru dech..jika mau di goreng, biarkan suhu ruang dulu, lalu di goreng hingga kering atau sesuai selera, mau kriuk di luar lembut di dalam atau kriuk semua...bisa. Kalau Yodha suka kriuk di luar lembut di dalam.

Sudah dech..jadi kentang goreng buatan sendiri, mudah kan teman-teman. Jika mau, bisa di taburi garam atau bumbu tabur sesuai selera.....yummy..! Kata Yodha..:D

Oke, selamat mencoba ya teman-teman..jika suka kentang goreng.