Tips Mengolah Lidah Sapi
Sebentar lagi hari raya Idul Adha ya teman-teman. Pasti nanti menu-menu di setiap rumah nich berbau-bau daging..hihi. Nah..selain daging..ada olahan bagian-bagian sapi lain nich yang enak buat di olah. Nah..karena menu-menu daging udah banyak aku ulas, sekarang gantian ngulas bagian daging lain ah..biar seru...dan variatif menunya.
Salah satu bagian dari sapi yang menjadi favorit dan cukup langka adalah lidah sapi. Ya iya lah...tiap satu ekor sapi kan hanya punya satu lidah..hihi. Begitu juga dengan buntut sapi...makanya tak heran..bagian buntut dan lidah sapi ini justru mahal harganya, karena cukup langka ya teman-teman. Aku aja..kalau mau masak lidah atau buntut sapi..musti ke pasar daerah Babadan atau Ungaran sana..pagi-pagi gitu,..baru dech ketemu. Kalau di Semarang sini..kok jarang ketemu lidah dan buntut sapi. Mungkin udah jadi rebutan resto-resto kali ya.
Memilih lidah sapi yang segar itu..yang masih kenyal dan segar ya teman-teman. Jika udah lembek dan bau anyir, jangan di beli ya. Cuci bersih lidah sapi, agar tidak amis, bisa memakai air jeruk nipis, lalu bilas hingga bersih. Lalu rebus dalam keadaaan utuh ya..agar tetap juicy ketika akan di masak.
Lidah..tak bertulang..hihi..ada pepatah begitu ya..teman-teman. Begitu juga lidah sapi..enak..empuk..ndak bertulang. Mengolah lidah cukup mudah. Tinggal di rebus hingga empuk sekitar 30 menit, dengan air yang di beri daun salam dan lengkuas, serta sedikit garam, agar nggak anyep. Untuk menghilangkan rasa amis...lidah bisa di cuci dengan air jeruk nipis sebelum di rebus. Setelah empuk, kupas bagian kulit luar lidah, lalu di potong-potong, sesuai selera. Kemudian tinggal di masak dech.
Hal yang perlu di perhatikan dalam mengolah lidah, adalah di potong-potong setelah di rebus dalam kondisi utuh. Jangan di potong-potong dulu, baru di rebus, nanti bisa mudah hancur dan nggak cantik lagi ketika di masak. Menu olahan lidah yang cukup populer itu biasanya, semur lidah atau bistik lidah, dll. Sebenernya fleksibel saja sich, lidah cocok di olah jadi aneka menu kok..sesuai selera saja.
Tapi untukku yang lidah Jowo..paling suka ya di semur..atau di sebut juga bistik Jowo. Cara memasaknya mudah kok..lidah yangs udah di rebus, tinggal di maska semur, tapi versi semur berkuah. Semur berkuah ini, konon merupakan masakan peninggalan Belanda lho..teman-teman..tak heran..jika sebutan lainnya adalah bestik atau bistik. Rasa semurnya segar dan ringan, karena dalam kuah memakai tomat segar. Tomat segar lho ya..jangan saus tomat..kalau pakai saus tomat akan beda rasanya.
Okey..mau mencoba olahan lidah di masak semur Jowo atau bistik, yukk simak resepnya ya,..maaf fotonya sedikit buram, karena malam-malam tadi motretnya..hihi.
Semur / Bistik Lidah JowoBahan :500 gram lidah sapi2 lembar daun salam2 cm lengkuas1 sendok teh garam 1000 ml air ( hingga lidah terendam )Bumbu :
6 butir bawang merah, iris tipis
10 merica butiran
1/2 buah bawang bombay
1/2 sendok teh garam / secukupnya
1/2 sendok teh kaldu bubuk rasa sapi
1/4 sendok teh pala bubuk
2 sendok teh gula pasir
4 sendok makan kecap
2 buah tomat besar segar, parut halus.
1500 ml air
2 sendok makan margarin untuk menumis
Pelengkap, secukupnya :
Kentang gorengWortel , potong-potong tipis kecilDaun seladaAcar jika sukaCara Membuat :Rebus lidah hingga empuk selama 30 menit dengan garam, daun salam dan lengkuas, Kupas kulit bagian luarnya, potong-potong kecil tipis.Panaskan margarin, tumis bawang bombay dan bawang merah hingga harum dan matang, masukan air dan bumbu lain. Masak hingga mendidih.Masukkan lidah sapi dan wortel, masak hingga meresap dan kuah agak menyusut.Jika sudha hampir matang, koreksi rasa agar pas gurih manisnya, sesuai seleraMasukkan kentang goreng, sajikan hangat dengan selada dan acar jika sukaJika mau pedas, bisa di beri irisan cabai rawit merah.